Siloam Targetkan Vaksin 1 Juta Orang per Hari, Anak Konglomerat Mochtar Riady: Mal-Mal Lippo juga Jadi Tempat Vaksinasi

JAKARTA - PT Siloam Internasional Tbk berkomitmen mendukung program vaksinasi gotong royong. Hal ini bertujuan untuk menekan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Tanah Air.

CEO PT Lippo Karawaci Tbk, John Riady menargetkan untuk melakukan penyuntikan vaksin sebanyak 1 juta orang per hari.

"Kami ingin mencapai program pemerintah yakni 1 juta orang per hari," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, 19 Mei.

Menurut anak dari konglomerat Mochtar Riady ini, target tersebut dapat dicapai apabila semakin banyak rumah sakit yang terlibat.

"Harapan kami Siloam mendukung program Kadin bukan hanya di sini tapi di tempat-tempat mal kami. Tapi saya ingin menambahkan bila Siloam sendiri saja enggak cukup. Kami juga membutuhkan kerja sama semua rumah sakit di seluruh Indonesia," jelasnya.

John mengatakan pihaknya senang bisa turut serta membantu program pemerintah khususnya terkait COVID-19. Saat ini terdapat lima rumah sakit yang dialokasikan khusus pasien positif.

Dari lima rumah sakit tersebut, Siloam mampu menampung 1.600 pasien. Hal ini sejalan dengan alokasi 40 persen tempat tidur pasien dikhususkan untuk pasien COVID-19.

Lebih lanjut, John mengatakan untuk vaksinasi mandiri atau gotong royong pihaknya telah menyiapkan tempat-tempat yang dapat didatangi oleh masyarakat. Tidak hanya rumah sakit tetapi juga pusat pembelanjaan di bawah naungan Lippo.

"Kami sudah menyediakan pusat vaksinasi kira-kira 62 titik. Sekitar setengah di dalam rumah sakit Siloam dan yang lain lagi berada di mal-mal kami," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani menegaskan kerja sama antara Kadin Indonesia dengan Siloam Group tidak hanya pada sentra vaksinasi gotong royong yang berada di Spark Mal, tetapi akan terus berlanjut.

"Kerja sama kami tidak hanya di sini, ini akan terus kami tingkatkan. Karena ini kolaborasinya pas. Karena dari Siloam Group tidak hanya rumah sakit tapi juga mal," tutur Rosan.