Untuk Kurangi Gelap Mata, Begini 6 Cara Mengontrol Belanja Impulsif
JAKARTA – Berbelanja bagi beberapa orang dianggap sebagai cara merilis stres. Tetapi karena enggak perhitungan, jadi gelap mata dan tidak mempertimbangkan seberapa pentingnya barang yang dibeli. Bisa dibilang aktivitas berbelanja impulsif atau tanpa memikirkan akibat yang dilakukan.
Seperti saldo tiba-tiba menipis dan tagihan kartu kredit membengkak. Nah, untuk mengurangi risiko berbelanja impulsif begini cara mengontrolnya.
Buat daftar rencana belanja
Sebelum memencet order jika berbelanja online, buatlah daftar seluruh barang paling dibutuhkan dan diinginkan. Setelah terdaftar semuanya, buat evaluasi setiap item barang. Pertimbangkan fungsi, harga, jumlah uang yang akan dibelanjakan, dan uang yang harus ditabung.
Dengan membuat daftar terlebih dahulu, Anda bisa mengerem belanja impulsif.
Periksa stok barang yang dimiliki
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, sebelum memutuskan untuk berbelanja satu barang, misalnya pakaian, periksa dulu koleksi pakaian Anda. Apabila masih bagus dan bisa dipakai, cukup modifikasi saja dengan lebih kreatif.
Anda juga bisa mengecek beberapa layanan khusus yang bisa memodifikasi atau memperbaiki barang yang masih bagus dan berfungsi maksimal.
Baca juga:
Tentukan waktu dan pakailah pakaian yang nyaman saat berbelanja
Berbelanja tergesa-gesa tentu enggak nyaman, baik untuk memilih kualitas barang maupun mengantisipasi membeli item yang enggak terlalu urgent. Pakaian yang nyaman juga membuat Anda tidak merasa gerah terutama apabila berbelanja di bazar atau ramainya store yang lagi diskon.
Belanja dengan uang tunai atau...
Berbelanja dengan uang tunai meminimalisir membengkaknya tagihan dan belanja item-item yang enggak terlalu dibutuhkan. Ingat, bahwa tidak semua barang yang diinginkan selalu dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Atau sediakan rekening khusus untuk berbelanja dengan sejumlah saldo sesuai budget untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan.
Jangan mudah terdistraksi
Berbelanja juga butuh fokus, artinya jangan mudah terdistraksi untuk membeli barang yang diingini tetapi kurang berfungsi dan benar-benar dibutuhkan. Jangan hanya karena modelnya menarik hati sehingga tak terkontrol beli.
Cek ulang barang yang sudah dibeli
Selain mencatat pengeluaran, Anda perlu mengecek ulang seluruh barang yang baru dibeli. Catat barang yang memiliki garansi dan kualitasnya. Sebab tak jarang terdapat cacat atau noda, misalnya pada baju.