Sinkretisme Dalam Diri Kartini
JAKARTA - Setiap tanggal 21 April, Indonesia meeperingati hari lahir seorang wanita bernama Raden Adjeng Kartini yang memperjuangkan emansipasi di zaman kolonial. Sosok yang mendukung wanita mandiri untuk kebahagiaan sesama manusia. Bukan hanya umat tertentu, kaum tertentu, tapi Ia merangkul seluruhnya.
Ada tiga buku tentang Kartini yang mencoba menggambarkan aspek spiritual yang dipegangnya. Buku pertama berjudul Panggil Aku Kartini Saja karya Pramudya Ananta Toer yang terbit tahun 1962. Kedua, Tuhan dan Agama Dalam Pergulatan Batin Kartini oleh Th. Sumartana yang keluar pada tahun 1993. Buku yang terakhir berjudul Menemukan Sejarah: Wacana Pergerakan Islam di Indonesia yang ditulis oleh Ahmad Mansur Suryanegara pada 1995. Tiga buku ini memiliki kesamaan dalam menggambarkan figur Kartini sebagai penganut paham sinkretisme.
Inilah cerita dalam rangka peringatan Hari Kartini tentang sosoknya sebagai penganut paham sinkretisme. Selamat mendengarkan siniar VOI.