Putri Letda Munawir Awak KRI Nanggala-402 Terkejut Rumahnya Dikirim Bunga Duka Cita

JAKARTA - Letda Laut (P) Munawir gugur bersama 52 awak KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan utara Bali. 

Putri Letda Munawir, Aura Aulia tidak bisa menyembunyikan kesedihannya atas kepergian ayahnya dalam tugas. Semenjak Nanggala-402 dinyatakan hilang, Aura rajin menulis ungkapannya di Twitter miliknya.

"Ga mungkin... papakuu pastii kembaliii... papakuu pasti pulangg.... plisss bilang ke akuu kalo kapalnya masi bisa ditemuinn," tulis Aulia dalam akun Twitter @siughtheeambiss pada Sabtu, 24 April 2021. Tulisan ini dia buat tidak berapa lama setelah Nanggala-402 dipastikan tenggelam dilansir dari Djawanews, Senin, 26 April.

Kini semua sudah terjawab. Seluruh awak kapal dipastikan gugur. Bunga tanda duka cita mulai berdatangan ke seluruh rumah keluarga korban. Tak terkecuali ke rumah Letda Laut (P) Munawir.

"kaget bgt tb2 ada karangan bunga depan rumah biasanya papa yang sering ditugaskan ngirim karangan bunga skrg malah dapet," tulis Aura.

Tidak berlama kemudian, Aura kembali meng-upload foto ayahnya.

"Hati mana yg gk terpukul ditinggal first love untuk selamanya. Kehilangan sosok pahlawan dlm hidup. Ini berat, kamu boleh nangis dn brsedih tapi jngan brlarut ya sayang. Beliau insyaAllah syahid. Selalu doakan beliau yaa de.cMari kita kirimkan Al-Fatihah *PelukonlineuntukAura," tulis @lucangtip memberi dukungan.

"halo aura, i don't know u in real life and i'm not ur moots tapi aku sangat turut berduka cita yg sedalam"nya atas kepergian papamu. semoga beliau husnul khotimah dan ditempatkan di surga terbaik Allah. it's okay to be sad itu wajar aku tau kamu pasti bisa lewatin ini," tulis @99reasonwhyy.

Kepastian seluruh awak kapal selam yang gugur itu disampaikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Minggu, 25 April di Bali. Panglima juga menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian para prajurit terbaiknya.

Kini proses evakuasi badan kapal selam yang terbelah menjadi tiga bagian terus diupayakan. Tim SAR Gabungan dibantu negara-negara sahabat masih terus berada di lautan Bali untuk mengangkat jenazah ke daratan.