Penampakan Awan Panas Guguran Gunung Merapi Meluncur Dini Hari

JAKARTA - Awan panas guguran Gunung Merapi terpantau dini hari. Merapi masih berstatus siaga.

Awanpanas guguran #Merapi tanggal 24 April 2021 pukul 01:29 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 mm dan durasi 92 detik. Jarak luncur 1200 m ke arah barat daya,” demikian keterangan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan (BPPTKG), Sabtu, 24 April.

Sebelumnya, Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan awan panas guguran ke arah barat daya dengan jarak luncur hingga dua kilometer pada Jumat, 23 April.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida, mengatakan Merapi meluncurkan awan panas guguran pada pukul 11.20 WIB, Jumat, 23 April, dengan tinggi kolom 300 meter di atas puncak pada saat angin bertiup ke timur.

Gunung Merapi, menurut dia, meluncurkan awan panas guguran selama 145 detik dan awan panas guguran itu tercatat di seismogram beramplitudo 55 mm.

Menurut BPPTKG, aktivitas Merapi menimbulkan hujan abu di wilayah Kecamatan Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, pada pukul 11.30 WIB.

DOK BPPTKG

Selama periode pengamatan Jumat pukul 00.00 sampai dengan 06.00 WIB, Gunung Merapi terpantau delapan kali memuntahkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 800 meter ke arah barat daya.

Gunung api itu juga mengalami 50 kali gempa guguran dengan amplitudo tiga sampai 23 mm selama 12 sampai 97 detik dan satu kali gempa fase banyak dengan amplitudo empat mm selama tujuh detik.

Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status aktivitas Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.