Demi Nasionalisme, Wakapolda Maluku Minta BLT Rp15 Juta 6 Negara Asing Ditelusuri: Kita Tidak Boleh Dikacungi Mereka!
MALUKU - Wakapolda Maluku Brigjen Jan de Fretes mengingatkan Yayasan Anak Bangsa (YAB) 11 provinsi di Indonesia Timur agar memastikan maksud dan tujuan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang disalurkan 6 negara asing.
"Nasionalisme kita harga mati, kita tidak boleh dikacungi mereka. Jangan sampai terlalu banyak data yang mereka terima terkait kemiskinan dan kita didata sebagai negara miskin," kata Wakapolda Jan de Fretes dilansir Antara, Ambon, Kamis, 22 April.
Hal ini diungkapkan Wakapolda Jan de Fretes saat menerima pengurus YAB 11 provinsi Indonesia Timur yang melakukan audensi dan meminta dukungan Polda Maluku untuk pengamanan penyaluran BLT kepada masyarakat.
Enam negara yang mendukung pemberian BLT kepada masyarakat melalui Yayasan Anak Bangsa yaitu Australia, Thailand, Prancis, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan China.
"Bantuan dari enam negara ini agar dicek betul karena tidak mungkin bantuan sebesar itu diberikan tanpa ada maksud, jadi ini agar dicek betul," tegasnya.
Baca juga:
- Simpang Siur Soal Penemuan, TNI Tegaskan Kapal Selam Nanggala-402 Masih dalam Pencarian
- Puspen TNI: Kapal Selam Nanggala Punya Cadangan Oksigen, Mohon Doa agar Bisa Ditemukan
- Serba-serbi KRI Nanggala-402, Kapal Selam Indonesia yang Hilang di Bali
- Juliari Batubara dan Dua Anak Buahnya Jalani Sidang Perdana Kasus Suap Bansos
Wakapolda juga berharap agar YAB dapat bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan sehingga kegiatan tersebut benar-benar aman.
"Lakukan kerja sama juga dengan OJK karena semua uang yang masuk harus diketahui OJK," tandas Wakapolda.
Dalam audensi tersebut, Sekretaris Yayasan Anak Bangsa 11 provinsi Indonesia Timur, Lambert Miru menyampaikan maksud mereka meminta bantuan pengamanan aparat kepolisian untuk penyerahan bantuan langsung tunai kepada masyarakat.
"Kami memiliki program BLT yang akan diberikan kepada empat kategori penerima dari masyarakat antara lain kepala keluarga, anak yatim-piatu dan anak terlantar, disabilitas yang tidak mampu bekerja, serta lansia tidak menikah," kata dia.
Dia juga menjelaskan kalau mekanisme pemberian bantuan ini akan dilakukan setelah YAB bekerjasama dengan pemerintah daerah, sehingga data yang diterima untuk memberikan bantuan itu akurat dan tepat sasaran.
"Setiap penerima menerima bantuan langsung tunai akan mendapatkan dana sebesar Rp15 juta," ujarnya.
Lambert mengakui, bantuan yang diterima pihaknya untuk diserahkan kepada masyarakat yang membutuhkan berasal dari enam negara antara lain adalah Australia, Thailand, Prancis, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan China.
"Kami mohon dukungan dan bantuan keamanan dari pihak Polda Maluku dalam pelaksanaan program-program kami," pinta Lambert.
Menanggapi penyampaian Sekretaris YAB, Wakapolda mengaku secara teknis agar dapat berkoordinasi dengan Direktur Binmas Polda Maluku.