Polemik Vaksin Nusantara Masih Berlanjut, BPOM Banjir Dukungan Tokoh
JAKARTA - Polemik Vaksin Nusantara antara Badan Pengurus Obat (BPOM) dan Komisi IX DPR RI terus terjadi. Ujungnya, dukungan terhadap badan yang mengatur peredaran obat dan makanan ini bermunculan termasuk dari ratusan tokoh yang terdiri dari ahli, peneliti, dan tokoh nasional.
Melalui konferensi pers secara daring, gerakan ini memberikan dukungan terhadap BPOM dengan membacakan surat terbuka. Mantan Direktur RSCM Akmal Taher memaparkan mengapa para tokoh memberikan dukungan terhadap BPOM.
Baca juga:
- Nah Loh! Komisi IX DPR Sebut BPOM Bisa Lakukan Pembohongan Publik soal Vaksin Nusantara
- IDI: Kalau BPOM Tidak Profesional, Buyar Semua Obat dan Vaksin
- Stafsus Presiden Punya Harapan Tinggi agar Seluruh Penyandang Disabilitas Mendapat Vaksin COVID-19
- Wagub Papua Minta Aparat Keamanan Kendalikan Situasi Beoga Puncak
Kata dia, badan yang dibentuk oleh pemerintah ini, telah bekerja sesuai dengan sistem yang ada selama bertahun-tahun untuk mengawasi peredaran obat terutama vaksin di Indonesia. Hal inilah yang harus dijaga oleh khalayak di tengah polemik Vaksin Nusantara.
"Ini yang mesti kita jaga dan apa bahayanya, kalau itu terganggu? Yang paling bahaya sudah jelas kalau vaksin atau obat yang beredar itu keamanannya tidak terjamin. Kita belum bicara soal manfaat ya, keamananannya dulu dan itu bahaya sekali," ungkapnya dalam konferensi pers secara daring, Sabtu, 17 April.
"Keamanan masyarakat bisa langsung terganggu," imbuh Akmal.
Tak hanya itu, polemik semacam ini juga akan membuat sistem pengawasan obat di Tanah Air akan terganggu dan hal ini memiliki dampak serius. "Karena modal BPOM kerja itu satu, trust. Trust dari siapa, semua pihak di dalam dan luar negeri," ujar Akmal.
"Jadi sekali terganggu jangan bayangkan akibatnya hanya masyarakat yang terancam keselamatannya tapi juga sistem," tambahnya.
Lebih lanjut,anggota Transparency International Indonesia (TII) Natalia Soebagjo membacakan surat terbuka berisi dukungan para tokoh. Berikut surat yang dibacakan:
Pernyataan Terbuka
“Tim BPOM, Majulah Terus!”
Setiap penelitian vaksin perlu diputuskan oleh lembaga yang memiliki otoritas. perlu diputuskan oleh lembaga negara yang memiliki otoritas. Kita punya Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). Kami, yang nama-namanya tercantum di bawah ini, bersikap berpegang pada pendirian BPOM yang merupakan badan resmi di Indonesia dan bekerja berdasarkan prosedur-prosedur, disiplin, dan integritas ilmiah.
Biarkan BPOM bekerja tenang bersama tim pakarnya. Kami percaya pada integritas keilmuan dan independensi mereka. Selama ini, BPOM telah mengabdi untuk menjaga kesehatan masyarakat di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mereka yang bekerja di BPOM telah membuktikan diri sebagai patriot tanpa banyak retorika, teguh menghadapi tekanan dari mana saja.
Kami, warga Republik, berdiri bersama mereka.
Setiap penelitian dan pengembangan vaksin dan obat, kami hargai sebagai ikhtiar membuka kemungkinan baru melawan pandemi. Tentu dengan tetap mengindahkan asas-asas ilmiah.
Mari kita ingat bahwa hidup mati jutaan rakyat adalah taruhannya.
Jakarta, 17 April 2021
Kami, warga Republik
Selain Akmal dan Natalia, ada tokoh lainnya yang ikut memberikan dukungan. Mereka adalah Mustofa Bisri, Boediono, Alissa Wahid, Azyumardi Azra, Pandu Riono,Kuntoro Mangkusobroto, dan Pratiwi Sudarmono.