Kasus Kucing di Universiti Malaya Malaysia Diduga Dimutilasi, Operasi Tangkap Anjing Liar Dilakukan

JAKARTA - Kepolisian Malaysia mengatakan Universiti Malaya (UM)  telah melakukan operasi penertiban anjing liar rutin menyusul temuan sejumlah kucing diduga dimutilasi di kampus tersebut.

Kepala polisi Distrik Brickfields ACP Ku Mashariman Ku Mahmood mengatakan, UM telah melaporkan secara rutin terkait operasi penertiban anjing liar tersebut. 

“Ini adalah tindakan internal oleh manajemen universitas karena mereka memiliki departemen keamanan dan veteriner sendiri. Operasi untuk menangkap anjing liar ini dilakukan dengan bantuan dari aktivis hewan,” katanya di Markas Polisi Distrik Brickfields, Malaysia, hari ini, dikutip dari Bernama.

Ia menambahkan, laporan temuan kucing diduga dimutilasi di UM telah diterima. Setelahnya auotopsi bangkai kucing dilakukan dan hasilnya yang dirilis rumah sakit pada 2 Januari 2025 menyebutkan, kematian kucing disebabkan gigitan hewan liar.

Adapun kucing yang sebelumnya disebut dimutilasi lantaran kondisinya saat ditemukan di UM mengenaskan berjumlah 5 hewan.

Dalam pengusutan kematian hewan di UM ini, polisi telah mengantongi 11 keterangan dari dosen, mahasiswa, polisi pembantu, aktivis hewan, dan dokter hewan.