Mentan: Swasembada Pangan akan Bermasalah jika Penyerapan Gabah dan Irigasi Tak Berjalan Baik
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan bahwan peran Perum Bulog dalam menyerap gabah dan juga irigasi menjadi kunci keberhasilan mencapai swasembada pangan.
Jika keduanya tidak berjalan baik, maka swasembada pangan akan bermasalah.
Sekadar informasi, Kementerian Pertanian sendiri telah mengidentifikasi normalisasi dan pembangunan irigasi pada lahan 2 juta hektare (ha). Sementara, penyerapan gabah saat musim panen ditugaskan kepada Perum Bulog.
“Saya titip, serapan, serapan serapan, gabah, kalau ini bermasalah, swasembada bermasalah. Kedua poin penting irigasi tersier, sekunder, dan premier,” katanya dalam rapat koordinasi terbatas bidang pangan di Jawa Timur, dilansir dari YouTube Kominfo MMC, Selasa, 7 Januari.
“Sekarang menjadi critical point irigasi dan serapan,” sambung dia.
Lebih lanjut, Amran mengatakan bahwa pembangunan irigasi akan memingkatkan produksi beras 60 persen. Saat ini, dia bilang pembangunan akan difokuskan di tiga provinsi yakni Jawa Tengah, Jawa Timur dan juga Jawa Barat.
“Kalau produksi padinya 60 persen naik 3 hingga 4 juta beras berarti swasmebada selesai. Fokus tiga provinsi utnuk irigasinya itu swasembada jadi kenyataan. Jadi kunci sekarang ada dua, serapan Bulog, dan irigasi,” tuturnya.
Jika penyerapan gabah dan irigasi bermasalah, sambung Amran, maka kebijakan yang telah diterbitkan Presiden Prabowo Subianto dan anggaran ketahanan pangan akan sia-sia.
“Dua ini (serapan Bulog dan irigasi) tidak boleh salah, ini bermasalah, kerjaan kita, kebijakan Bapak Presiden sudah menambah pupuk, kemudian harga dinaikan, kemudian irigasi, anggaran ditambah dulu Rp12 triliun, ada tambahan Rp10 triliun alat mesin pertanian, anggaran Rp159 triliun itu sia-sia,” katanya.
Baca juga:
Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa anggaran ketahanan pangan 2025 mengalami kenaikan dari Rp144 triliun menjadi Rp159 triliun.
Zulhas sapaam akrabnya mengatakan ketahanan pangan sendiri merupakan program prioritas dari pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Jadi, karena ini menjadi program prioritas utama Bapak Presiden, total anggaran untuk ketahanan pangan itu Rp144 triliun, tapi kemarin saya sudah lihat berubah dari Menteri Keuangan Rp159 triliun,” tuturnya dalam rapat koordinasi terbatas bidang pangan di Jawa Timur, dilansir dari YouTube Kominfo MMC, Selasa, 7 Januari.