KKP Tingkatkan Mutu Budidaya Ikan demi Produk Aman dan Bergizi

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bertekad untuk meningkatkan kualitas budidaya ikan guna memastikan hasil produk yang aman, sehat, serta bergizi bagi masyarakat.

"KKP berupaya menjaga mutu ikan hasil budidaya agar berkualitas tinggi. Produk yang berkualitas memastikan konsumen mendapatkan ikan yang aman, sehat, dan bergizi," ujar Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan, Didit Herdiawan, dalam keterangannya seperti dikutip ANTARA.

Didit menjelaskan lingkungan tempat ikan dibudidayakan memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas hasilnya. Faktor-faktor seperti kondisi air, suhu, dan kebersihan habitat memainkan peran besar dalam menentukan kesegaran, rasa, dan kandungan gizi ikan.

Karena itu, menjaga kebersihan lingkungan budidaya menjadi prioritas utama dalam industri perikanan.

“Kebersihan habitat merupakan hal yang sangat penting. Ikan yang dipelihara di lingkungan yang bersih dan bebas dari polusi atau bahan kimia berbahaya akan menghasilkan mutu yang lebih baik. Kami terus mendorong peningkatan kebersihan ini,” ungkapnya.

Didit juga menyampaikan bahwa dirinya telah melakukan kunjungan ke Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Selabintana di Sukabumi, Jawa Barat.

Dalam kunjungannya, ia menyoroti beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas budidaya, seperti penerapan teknologi intensif, pengelolaan kualitas air yang baik, pengembangan standar operasional prosedur (SOP), pelatihan dan pendidikan bagi tenaga kerja, serta pengelolaan limbah yang ramah lingkungan.

Sebagai salah satu inovasi, KKP telah memperkenalkan model budidaya ikan nila salin di Karawang, Jawa Barat. Lokasi tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas, termasuk Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), saluran masuk dan keluar air, kolam penampungan, serta laboratorium. Budidaya ini juga menggunakan teknologi modern seperti mesin pemberi pakan otomatis untuk meningkatkan efisiensi.

"Budidaya nila salin di Karawang bisa menjadi model yang baik. Selain meningkatkan produksi untuk mewujudkan swasembada pangan, mutu ikan juga harus tetap terjaga," tambah Didit.

BBPBAT Selabintana, yang terletak di Sukabumi, memiliki luas wilayah sebesar 25,6 hektare dengan berbagai fasilitas, termasuk kolam budidaya, lahan sawah, kebun, perkantoran, laboratorium, dan wisma tamu.

Balai ini memiliki tugas utama dalam pengembangan perikanan budidaya, penerapan teknologi perbenihan, pengelolaan kesehatan ikan, serta pelestarian budidaya air tawar.

"BBPBAT memainkan peranan penting dalam upaya meningkatkan produksi perikanan budidaya air tawar di Indonesia," tutup Didit.