Kirim Pesan Tahun Baru ke Kim Jong-un, Presiden Putin Harapkan Kerja Sama Berkelanjutan Rusia-Korut
JAKARTA - Presiden Vladimir Putin mengharapkan Rusia dan KOrea utara (Korut) terus menjalin kerja sama pada tahun depan, dalam pesan Tahun Baru kepada Pemimpin Kim Jong-un, lapor media pemerintah Pyongyang pada Hari Jumat.
Dalam pesan yang dikirim pada tanggal 17 Desember, Presiden Putin mengatakan hubungan bilateral antara kedua negara telah ditingkatkan ke tingkat yang baru, setelah pertemuan puncaknya dengan Pemimpin Kim pada Bulan Juni di Pyongyang, menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), seperti dilansir dari The Korea Times 27 Desember.
Mengutip perjanjian pertahanan utama yang ditandatangani pada Bulan Juni, Presiden Putin mengatakan ia yakin "kedua negara akan terus bekerja sama dalam proyek bersama dengan sangat erat untuk mengimplementasikan perjanjian bersejarah tersebut pada tahun 2025 dan selanjutnya menyelaraskan upaya untuk mengatasi ancaman dan tantangan di era ini," lapor KCNA.
Pemimpin Kim dan Presiden Putin mencapai kesepakatan perjanjian kemitraan strategis komprehensif yang menyerukan pemberian bantuan militer "tanpa penundaan" jika salah satu pihak diserang. Perjanjian tersebut mulai berlaku pada tanggal 4 Desember.
Dalam upaya menunjukkan hubungan dekat dengan Rusia, Korea Utara secara terpisah telah mengungkapkan ucapan selamat Tahun Baru dari Putin dan memuatnya di Rodong Sinmun, surat kabar utama Korea Utara untuk pembaca domestik.
Baca juga:
- Pemimpin Houthi Klaim Peluncuran Rudal Hipersonik ke Israel Mengejutkan Musuh
- NATO Serukan Penyelidikan Menyeluruh Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines
- Sebut Gencatan Senjata Jalan Buntu, Menlu Lavrov: Kita Butuh Perjanjian Final yang Mengikat
- Perangkat Mata-mata Israel Ditemukan di RS Gaza: Bisa Mengambil Foto dan Merekam Video
Diketahui, Korea Utara dan Rusia telah memperkuat kerja sama militer berdasarkan perjanjian kemitraan tersebut.
Korea Utara dituduh mengirim sekitar 11.000 tentara ke Rusia untuk mendukung perang Moskow melawan Ukraina.
Pekan lalu, badan mata-mata Seoul memberi tahu anggota parlemen , sedikitnya 100 tentara Korea Utara yang dikirim ke Rusia tewas selama pertempuran dan jumlah tentara Korea Utara yang terluka diperkirakan sekitar 1.000 orang.