Pengerjaan Penanganan Tebing Retak Pura Uluwatu Bali Capai 70 Persen

BADUNG - Progres pengerjaan proyek penanganan tebing retak di Pura Uluwatu, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali saat ini telah mencapai sekitar 70 persen.

“Progres secara persentase itu ada di posisi 70 persen hingga minggu ke-22 pengerjaan. Kalau perkiraan akan tuntas mungkin di pertengahan Januari 2025,” ujar Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Badung Anak Agung Rama Putra saat kegiatan konsultasi publik terkait proyek tersebut, Selasa.

Pada proyek tersebut, pelaksana proyek melakukan sejumlah pekerjaan di antaranya pembuatan jalan akses menuju pantai, jalan akses sempadan pantai, perlindungan dan perbaikan tebing dan pembangunan pengaman pantai (revetment).

Upaya itu dilakukan menyusul adanya keretakan di tebing Pura Uluwatu berupa erosi tebing di bawah Pura Mandala Utama yang membahayakan stabilitas tebing serta adanya erosi kaki tebing di kaki tebing akibat gelombang laut.

Agung Rama Putra mengatakan pengerjaan seluruh upaya penanganan itu dilakukan secara pararel dan terus dikebut untuk mempercepat pelaksanaan proyek yang awalnya ditargetkan dapat rampung pada akhir tahun 2024 itu.

Menurut dia, saat ini pengerjaan jalan inspeksi dinilai sudah selesai, bagian revetment masih dalam progres pengerjaannya yang di titik tertentu juga akan dipasang tetrapod. selain itu, bagian keretakan di atas tebing yang ditemukan terdapat kerenggangan juga sedang dikerjakan.

Setelah fase konstruksi, jalan yang dibangun tersebut juga ditegaskan hanya sebagai akses untuk kepentingan penanganan keretakan tebing berserta pemeliharaannya serta untuk keperluan ibadah keagamaan dan tidak akan digunakan sebagai jalur pariwisata.

“Dari tim sudah mengidentifikasi mana saja titik-titik tebing yang mengalami keretakan. Begitu juga di sisi pura beji ada grup lagi. Kami sementara ini yang major dari segi bobot itu adalah di revetment dan jalan,” kata Agung Rama Putra.

Pada kegiatan konsultasi publik tersebut, pihaknya beserta pelaksana proyek melakukan sosialisasi, berdiskusi dan menyerap masukan dari masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di sekitar kawasan Pura Uluwatu.