NASA dan SpaceX Tunda Pengamatan Heliosfer Hingga September 2025
JAKARTA – NASA dan SpaceX memutuskan untuk menunda peluncuran wahana antariksa Interstellar Mapping and Acceleration Probe (IMAP). Ini bukan kali pertama jadwal peluncuran IMAP ditunda.
Pada tahun 2020, NASA mengungkapkan bahwa wahana ini akan lepas landas pada Oktober 2024, tetapi jadwalnya diundur menjadi Februari tahun depan. Kini, NASA dan SpaceX harus memundurkan lagi jadwal peluncurannya menjadi September 2025.
"Tanggal baru ini memberikan waktu tambahan untuk persiapan sistem penerbangan IMAP sebelum peluncuran," kata NASA dalam blog resmi lembaga tersebut. Namun, tidak dijelaskan persiapan sistem seperti apa yang sedang NASA dan SpaceX kerjakan.
IMAP merupakan salah satu misi penting bagi NASA karena program kolaborasi dengan SpaceX ini akan mempelajari heliosfer, gelembung magnetik Matahari yang melindungi tata surya. Hal ini perlu dipelajari agar manusia lebih memahami tentang batas pelindungnya.
Untuk mengetahui informasi yang lebih detail seputar heliosfer, IMAP akan terbang dan mengambil sampel secara langsung, lalu menganalisis dan memetakan partikel yang mengalir ke Bumi dari tepi ruang antarbintang.
BACA JUGA:
Selain mempelajari heliosfer, IMAP juga akan membantu peneliti untuk mempelajari angin matahari atau partikel dari bintang tersebut. IMAP juga akan menganalisis partikel berenergi serta sinar kosmik di heliosfer.
"Partikel-partikel ini dapat memengaruhi penjelajah manusia di luar angkasa, merusak sistem teknologi, dan kemungkinan berperan dalam keberadaan kehidupan itu sendiri di alam semesta," jelas NASA.
Lembaga antariksa AS itu mengungkapkan bahwa peluncuran IMAP akan menjadi misi rideshare karena SpaceX akan mengangkut dua wahana antariksa lainnya. Dua wahana tersebut adalah Observatorium Geokorona Carruthers dan Space Weather Follow On – Lagrange 1.
Observatorium Geokorona Carruthers merupakan wahana milik NASA yang dikembangkan untuk menangkap cahaya dari geokorona Bumi. Pengamatan ini dilakukan untuk memprediksi aktivitas Matahari yang dapat memengaruhi Bumi.
Sementara itu, misi Space Weather Follow On – Lagrange 1 milik National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) akan mengamati atmosfer luar Matahari dan mengukur aliran partikel Matahari untuk mengetahui kondisi cuaca luar angkasa.
Ketiga wahana ini akan lepas landas dari Kompleks Peluncuran Luar Angkasa 40 di Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral yang ada di Florida. SpaceX akan menggunakan roket Falcon 9 dalam peluncuran rideshare tersebut.