Risiko Serangan Jantung Meningkat saat Natal, Ahli Ungkap Alasannya
JAKARTA - Risiko serangan jantung rupanya meningkat pada perayaan Natal. Ahli jantung dari Northwestern Medicine mengungkapkan, tingginya risiko itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor.
Mulai dari kombinasi cuaca dingin, stres liburan, hingga gangguan pada rutinitas harian.
"Suhu rendah menyebabkan penyempitan pembuluh darah, yang pada gilirannya meningkatkan tekanan darah dan memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah. Selain itu, tekanan emosional menjelang liburan dan perubahan kebiasaan, seperti kurang tidur, konsumsi alkohol berlebih, dan melupakan pengobatan turut memperberat beban kerja jantung," jelas Dr. Patricia Vassallo, sebagaimana dilaporkan oleh Medical Daily.
Dokter Vassallo juga menambahkan, risiko ini semakin tinggi bagi mereka yang harus melakukan aktivitas fisik berat di cuaca dingin, seperti menyekop salju. Hal ini terutama berlaku bagi individu yang sudah memiliki riwayat penyakit jantung.
Mengutip laman ANTARA, berikut beberapa penyebab lain dari meningkatnya risiko penyakit jantung pada perayaan Natal.
Musim dingin sering kali membawa suasana hati yang kurang menyenangkan, termasuk perasaan sedih akibat kehilangan orang terdekat. Selain itu, tekanan dalam menyelenggarakan pertemuan keluarga besar atau menghadapi konflik dalam keluarga juga dapat memicu stres.
"Stres emosional dan fisik memiliki dampak besar pada kesehatan jantung, yang menjelaskan mengapa serangan jantung dan stroke sering terjadi pada Senin pagi, saat tingkat stres cenderung memuncak," terang Vassallo.
Baca juga:
Cara mencegah serangan jantung
Untuk mengurangi risiko serangan jantung selama cuaca atau musim dingin, Dr. Vassallo merekomendasikan beberapa langkah berikut:
1. Kenakan pakaian hangat
Gunakan pakaian berlapis untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil. Jangan lupa memakai topi, sarung tangan, dan kaus kaki tebal.
2. Habiskan waktu lebih banyak di dalam ruangan
Hindari terlalu lama berada di luar rumah dalam cuaca dingin, karena ini dapat meningkatkan risiko hipotermia dan serangan jantung. Jika harus keluar rumah, pastikan untuk beristirahat dan menghangatkan diri di dalam ruangan.
3. Batasi konsumsi alkohol
Alkohol mungkin memberikan sensasi hangat sementara, tetapi sebenarnya menurunkan suhu inti tubuh dan meningkatkan kerentanan terhadap dingin.
4. Cuci tangan secara rutin
Penyakit pernapasan lebih sering terjadi pada musim dingin dan dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Mencuci tangan secara teratur membantu mencegah penyebaran infeksi.
5. Batasi aktivitas berat seperti menyekop salju
Menyekop salju adalah aktivitas yang memberikan tekanan tambahan pada jantung, terutama bagi individu dengan riwayat penyakit jantung. Konsultasikan dengan dokter untuk memastikan aktivitas tersebut aman dilakukan.
6. Segera cari bantuan medis jika diperlukan
Apabila merasakan gejala baru terkait jantung atau kondisi yang memburuk, segera konsultasikan dengan dokter, meskipun sedang dalam masa liburan.
Vassallo juga menyoroti gejala serangan jantung dan stroke yang perlu diwaspadai, seperti nyeri dada berat, mual, pusing, sesak napas, atau nyeri yang menjalar ke rahang, leher, punggung, dan bahu. Tanda-tanda lainnya meliputi keringat dingin, rasa lelah mendadak, atau nyeri pada ulu hati.
"Segera dapatkan bantuan medis jika mengalami gejala-gejala tersebut," tegasnya.