Wacana Hapus Rute Transjakarta Blok M-Kota Dikritik, Dishub Buka Peluang Sesuaikan Tarif MRT
JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo merespons munculnya kritikan terhadap wacana penghapusan rute Transjakarta pada koridor 1 yakni Blok M-Kota jika MRT Jakarta rute Lebak Bulus-Kota beroperasi.
Syafrin menyadari pengguna Transjakarta koridor 1 tak sepakat bila harus beralih menggunakan MRT Jakarta. Sebab, tarif MRT berbeda jauh dengan Transjakarta. Oleh karena itu, Syafrin membuka peluang untuk menyesuaikan atau menurunkan tarif MRT Jakarta.
"Kalau itu, itu kan nanti di-adjust secara keseluruhan," kata Syafrin kepada wartawan, Senin, 23 Desember.
Syafrin pun menjelaskan alasan munculnya wacana penghapusan rute Transjakarta pada koridor 1 yakni Blok M-Kota. Ketika MRT Jakarta fase 2A beroperasi, jalur pada layanan Lebak Bulus-Kota akan menjadi sama 100 persen dengan rute Transjakarta Blok M-Kota.
Sementara, Pemprov DKI perlu menghemat pengeluaran APBD untuk subsidi transportasi atau public service obligation (PSO) yang nilainya mencapai triliunan rupiah per tahun.
"Kita harus melakukan efisiensi pengelolaan dana PSO, dana Subsidi. Di mana, berdasarkan hasil kajian terhadap layanan angkutan umum masal yang sifatnya paralel 100 persen, otomatis akan ada dua subsidi di sana," ucapnya.
Baca juga:
- Perludem Catat Sengketa Pilkada 2024 Paling Banyak di Indonesia Timur
- Reaktor Nuklir Terkuat Prancis di Normandy Akhirnya Beroperasi
- Ceritakan Perang Krimea, Putin Nyatakan Siap Normaliasai Hubungan dengan AS-Barat
- Sebut Russophobia, Rusia: Kedubes Portugal di Kiev Rusak Akibat Pertahanan Udara Ukraina
Syafrin menekankan, ke depan, halte dan bus yang selama ini melayani rute di koridor 1 tetap ada. Namun, akan ada pengubahan rute dan titik-titik pemberhentian halte dari semula melayani koridor 1 Blok M-Kota.
"Jadi tidak ada yang haltenya jadi mubazir karena tetap termanfaatkan untuk integrasi antara angkutan jalan dengan angkutan rel," tambah Syafrin.
Sebelumnya, Ketua Institut Studi Transportasi (Instran) Ki Darmaningtyas menilai tak semua orang bersedia berpindah transportasi dari Transjakarta ke MRT Jakarta. Sebab, tarif MRT Jakarta jelas jauh lebih mahal karena berdasarkan jarak tempuh.
Saat ini, tarif MRT Jakarta Lebak Bulus–Bundaran HI mencapai Rp14.000. Sementara, tarif Transjakarta sekali penggunaan pada rute manapun hanya Rp3.500.
"Dengan tarif sebesar itu, jelas tidak mungkin terjangkau oleh pengguna Transjakarta. Tarif itu terjangkau bagi pengguna mobil pribadi," ucap Darmaningtyas.