Hati-hati, Misinformasi Serangan Siber Lebih Bahaya dari Serangan Ransomware
JAKARTA - Di era digital seperti sekarang, rumor tentang serangan siber sering kali menyebar lebih cepat daripada fakta. Hal ini dapat menyebabkan kepanikan yang tidak perlu dan merugikan bisnis.
Sebagai perusahaan keamanan IT terkemuka di Indonesia, PT ITSEC Asia Tbk mengatakan bahwa penjahat siber akan memanfaatkan situasi panik ini untuk memeras korbannya.
“Serangan ransomware memang ancaman serius, tapi misinformasi soal serangan siber bisa sama berbahayanya. Ini bisa mengalihkan perhatian dari ancaman yang sebenarnya dan menyebabkan kebingungan,” ujar Joseph Lumban Gaol, Presiden Direktur dari PT ITSEC Asia Tbk dalam pernyataan tertulisnya.
BACA JUGA:
Untuk membantu masyarakat menghadapi masalah ini, PT ITSEC Asia Tbk memberikan beberapa tips penting:
- Cek Sumber Informasi: Pastikan berita berasal dari sumber terpercaya, bukan sekadar headline yang sensasional.
- Konsultasi dengan Ahli: Jika ada keraguan, hubungi ahli keamanan siber untuk memastikan kebenaran informasi.
- Edukasi Karyawan: Ajarkan tim tentang cara mengenali informasi palsu dan melaporkannya.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, PT ITSEC Asia Tbk meluncurkan kampanye #BeCyberAware. Kampanye ini memberikan informasi edukatif seputar cara mengenali berita palsu, memahami ancaman ransomware, dan membangun strategi keamanan yang lebih baik.
“Keamanan siber bukan tanggung jawab satu pihak saja. Dengan bekerja sama, kita bisa menjaga bisnis tetap aman dari ancaman dan misinformasi,” tutup Joseph.
Foto: Ilustrasi serangan siber (foto: Pexels)