Presiden Putin Tantang Barat untuk Mencegat Rudal Oreshnik di Kyiv
JAKARTA - Presiden Vladimir Putin menantang Barat untuk mencegat rudal terbaru milik Rusia yang sebelumnya diklaim belum ada yang mampu mencegatnya, saat melakukan konferensi pers tahunan di Moskow pada Hari Kamis.
Konferensi pers tahunan kali ini dimoderatori oleh Alexandra Suvorova dan Dmitry Kulko, setelah sebelumnya dibuka oleh Sekretaris Pers Kepresidenan Dmitry Peskov, dikutup dari situs Kremlin.
Selain masalah ekonomi dan konflik di Ukraina, sejumlah hal yang menjadi sorotan dalam kesempatan kali ini adalah negosiasi dengan Ukraina, Donald Trump, kondisi di Suriah dan rudal Oreshnik.
Mengenai Oreshnik, Presiden Putin 'menantang' Barat untuk melakukan 'duel' teknologi dengan Barat mencoba mencegat rudal terbaru Rusia itu.
"Biarkan mereka menghubungi kami dan mereka di Barat serta AS yang membayar analisis mereka untuk melakukan semacam eksperimen teknologi dan melakukan duel teknologi tinggi ala abad ke-21," kata Presiden Putin, dikutip dari TASS 19 Desember.
"Biarkan mereka memilih target, misalnya, di Kyiv dan mengumpulkan sistem pertahanan udara dan rudal mereka di sana, sementara kami akan meluncurkan rudal Oreshnik ke target tersebut. Kita lihat apa yang terjadi. Kami siap untuk eksperimen semacam itu," jelas Presiden Putin.
Rusia menembakkan rudal Oreshnik untuk pertama kalinya pada 21 November lalu, menghantam target militer di Dnipro, Ukraina setelah Amerika Serikat dan Inggris mengizinkan Kyiv menggunakan senjata Barat untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia.
"Tidak ada cara untuk melawan rudal itu pada saat ini. Oreshnik menyerang target dengan kecepatan Mach 10, atau 2,5 hingga 3 kilometer per detik," ungkap Presiden Putin bulan lalu.
Baca juga:
- Presiden Zelensky Sebut AS dan Eropa harus Bersatu untuk Hentikan Putin dan Selamatkan Ukraina
- Human Right Watch Sebut Tindakan Israel Sengaja Menghilangkan Akses Air di Gaza Sebagai Genosida
- Laporan Intelijen Korea Selatan Sebut 100 Tentara Korea Utara yang Dikerahkan ke Rusia Tewas
- Menlu RI Sugiono Sebut Pencak Silat Memiliki Kekuatan Menyatukan dan Jembatan Persahabatan
Sehari kemudian, Presiden Putin menegaskan Oreshnik merupakan inovasi Rusia, bukan modernisasi teknologi peninggalan Uni Soviet.
Pekan lalu Ia mengatakan, jika ketersediaan jumlah rudal Oreshnik mencukupi, Rusia tidak akan lagi mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir.
Awal pekan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim penggunaan beberapa sistem rudal Oreshnik bersamaan setara dengan senjata nuklir, mengatakan produksi seri senjata baru itu akan segera dimulai.