Waka DPR Soroti Kasus Bunuh Diri karena Pinjol, Sebut Political Will Pemerintah Minim

JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menyoroti banyaknya kasus bunuh diri akibat pinjaman online (pinjol). Cucun menyebut, political will atau komitmen dari Pemerintah masih minim dalam menyelesaikan masalah pinjol yang telah merugikan masyarakat dan negara.

"Pinjol ini sudah bukan lagi hanya sebagai masalah financial tetapi juga telah merusak berbagai sendi kehidupan, termasuk sosial ekonomi masyarakat. Tidak sedikit orang yang bunuh diri akibat terjerat pinjol," ujar Cucun kepada wartawan, Kamis, 19 Desember. 

Cucun merasa heran, banyaknya dampak pinjol yang merusak tatanan kehidupan bermasyarakat tak juga membuat pemegang kebijakan melakukan terobosan dalam pemberantasan pinjaman online. 

Menurutnya, hingga kini tidak ada political will regulator untuk tegas memberantas pinjol. Padahal dampaknya sangat nyata dirasakan masyarakat. 

"Kasus pinjol bisa menghilangkan nyawa ini seharusnya menjadi tamparan untuk Pemerintah dan penegak hukum agar lebih memperhatikan kesejahteraan rakyat," tegas Legislator dari dapil Jawa Barat II itu.

Cucun juga menilai, kurangnya akses pinjaman atau kredit sehat yang disediakan negara membuat masyarakat beralih kepada pinjol atas kemudahan syaratnya, padahal dampak di kemudian hari sangat besar karena bunga tinggi.

"Pinjol akhirnya jadi jalan pintas untuk mendapatkan uang hanya karena syarat pencairannya mudah. Faktor-faktor seperti ini kurang mendapat perhatian dari pembuat kebijakan," ungkapnya.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu media sosial dikagetkan dengan peristiwa bunuh diri yang dilakukan satu keluarga di Kediri, Jawa Timur, akibat jeratan utang pinjol. Di mana percobaan bunuh diri 4 anggota keluarga menyebabkan 1 anak berusia 2 tahun meninggal dunia setelah mengkonsumsi makanan yang dicampur racun tikus.

Ada pula kejadian seorang ibu di Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang yang mengakhiri hidup pada 21 Juli 2023 diduga lantaran utang meski tidak disebut pasti apakah akibat pinjol.

Terbaru, sekeluarga berisi tiga orang di Ciputat, Tangerang Selatan, ditemukan meninggal dunia pada Minggu, 15 Desember, diduga lantaran terlilit utang pinjol. Pada bulan Maret lalu, ada juga 4 orang dalam satu keluarga nekat melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas Penjaringan, Jakarta Utara, yang disebut karena masalah pinjaman online.

Bunuh diri akibat pinjol juga terjadi pada seorang ibu muda di Lombok berusia 26 tahun yang meninggal dunia dengan cara gantung diri di dalam rumahnya dengan menggunakan tali nilon. Beberapa kasus tersebut menambah daftar panjang kasus bunuh diri karena pinjol.