Lokasi Bentrokan Warga Kebon Kacang dengan Pekerja Proyek Dipasang Garis Polisi
JAKARTA - Pagar dan gerbang berwarna biru di lahan kosong tempat kejadian perkara (TKP) bentrokan antara warga dengan pekerja lahan yang berujung kematian di Jalan Kebon Kacang 29, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, terpasang garis polisi, Kamis, 19 Desember.
Garis polisi dipasang sepanjang sekitar 30 meter di pagar area depan lahan. Berdasarkan pantauan VOI di lokasi kejadian, kondisi masih terlihat sepi tanpa ada aktivitas apapun pada Kamis, 19 Desember.
Beberapa anggota Polsek Metro Tanah Abang masih berjaga di sekitar lokasi kejadian. Tak ada aktivitas apapun dari pihak pekerja lahan setelah polisi memasang garis polisi berwarna kuning.
Warga sekitar lokasi kejadian memilih bungkam ketika hendak diwawancara awak media. Warga memilih tutup mulut, tak menjelaskan apapun.
Suasana di ruas Jalan Kebon Kacang 29, Kecamatan Tanah Abang, juga terpantau lengang. Hanya sesekali pengendara yang melintas di lokasi kejadian.
Sementara dari pantauan VOI, terdapat satu pelang kepemilikan lahan yang terpasang di lokasi kejadian. Plang tersebut tertulis "Tanah Ini Milik PT. Asia Troika Berdasarkan SHGB No. 906, Dilarang Masuk Tanpa Izin Pemilik. Pasal 551 KUHP".
Baca juga:
Tim gabungan Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Metro Tanah Abang hingga kini masih melakukan penyelidikan terkait kejadian pembacokan terhadap penjaga lahan hingga tewas di Jalan Kebon Kacang 29, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Saat ini, tim gabungan masih melakukan pemeriksaan terhadap 10 orang saksimata terkait kejadian keributan yang berujung dengan tewasnya korban berinisial AS (71) warga Cakung, Jakarta Timur.
Korban diduga bekerja sebagai operator ekskavator alat berat yang tengah melakukan pembersihan lahan.
"Ada 5 saksi dari pekerja dan 5 saksi dari warga yang dilakukan pemeriksaan," ujar Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Aditya Sembiring saat dikonfirmasi VOI, Kamis, 19 Desember.
Meski masih mendalami keterangan 10 orang saksi, aparat Kepolisian belum dapat memastikan motif aksi keributan tersebut secara pasti. Polisi menduga karena adanya miskomunikasi antara warga dan pekerja lahan.