Benarkah Rutin Konsumsi Cokelat Hitam bisa Bantu Kurangi Risiko Diabetes?

JAKARTA - Ketika dihadapkan pada pilihan antara cokelat susu dan cokelat hitam, studi lain menunjukkan bahwa mengonsumsi cokelat hitam kemungkinan merupakan pilihan lebih bermanfaat.

Menurut sebuah studi baru, orang yang mengonsumsi setidaknya lima porsi cokelat hitam per minggu memiliki risiko 21 persen lebih rendah terkena diabetes tipe 2, dibandingkan dengan orang yang jarang atau tidak pernah mengonsumsi cokelat. Mengonsumsi lima porsi cokelat jenis apa pun setiap minggu dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 lebih rendah sebesar 10 persen, dibandingkan dengan tidak mengonsumsi sama sekali.

“Temuan kami menunjukkan bahwa tidak semua cokelat dibuat sama,” kata penulis utama Binkai Liu, seorang mahasiswa doktoral di Departemen Nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health, dalam rilis berita WebMD, Kamis, 19 Desember. 

“Bagi siapa pun yang menyukai cokelat, ini adalah pengingat bahwa membuat pilihan kecil, seperti memilih cokelat hitam daripada cokelat susu, dapat memberikan perbedaan positif bagi kesehatan mereka.”

Para peneliti mencatat bahwa penelitian terdahulu tentang konsumsi cokelat hitam dan risiko diabetes tipe 2 memiliki temuan yang tidak konsisten mengenai apakah cokelat hitam bermanfaat atau tidak. Dan hanya sedikit dari penelitian tersebut yang meneliti perbedaan antara asupan cokelat susu dengan cokelat hitam.

Temuan baru tersebut dipublikasikan dalam jurnal medis Inggris BMJ dan menganalisis data dari 192.208 perawat dan petugas kesehatan yang secara teratur melaporkan kebiasaan makan mereka melalui survei dan tidak menderita diabetes tipe 2 sejak awal. Orang-orang yang memiliki masalah jantung juga dikecualikan, begitu pula orang-orang dengan kanker.

Peserta penelitian ditanyai seberapa sering mereka makan "satu batang atau bungkus cokelat", dan para peneliti melaporkan bahwa mereka menghitung setiap sajian sebagai 1 ons, menyebutnya sebagai porsi makanan standar. Satu ons setara dengan sepotong kecil cokelat.

Tidak mengherankan, semakin banyak orang makan cokelat, semakin besar kemungkinan kenaikan berat badan, meskipun para peneliti mengatakan hal ini paling menonjol di antara mereka yang mengonsumsi cokelat susu.

"Kami terkejut dengan perbedaan yang jelas antara dampak cokelat hitam dan cokelat susu terhadap risiko diabetes dan manajemen berat badan jangka panjang," kata rekan penulis Qi Sun, ScD, MD, seorang profesor madya kedokteran, nutrisi, dan epidemiologi Harvard.

"Meskipun cokelat hitam dan cokelat susu memiliki kadar kalori dan lemak jenuh yang sama, tampaknya polifenol yang kaya dalam cokelat hitam dapat mengimbangi efek lemak jenuh dan gula terhadap penambahan berat badan dan diabetes. Ini adalah perbedaan menarik yang layak untuk ditelusuri lebih lanjut."