Pengguna Apple Watch di Brasil Kini Dapat Fitur Sleep Apnea

JAKARTA – Fitur Sleep Apnea untuk Apple Watch telah diluncurkan sejak September lalu namun tidak semua negara masuk ke dalam daftar dukungan. Setelah beberapa bulan dirilis, kini Sleep Apnea akhirnya tersedia di Brasil. 

Kabar diperluasnya fitur ini disampaikan langsung oleh Apple pada Selasa, 17 Desember. Perusahaan itu mengatakan bahwa Apple Watch yang digunakan masyarakat Brasil akan mendapatkan fitur Sleep Apnea untuk membantu mereka mendeteksi masalah tidur.

Fitur ini sudah disetujui oleh Badan Pengawasan Kesehatan Nasional (ANVISA), regulator kesehatan Brasil, sehingga bisa ditambahkan ke perangkat yang kompatibel. Perangkat yang sudah pasti mendapatkan fitur ini adalah Apple Watch Series 9, Series 10, dan Ultra 2.

"Mulai hari ini, fitur Apple Watch baru hadir di Brasil yang membantu mengidentifikasi tanda-tanda sleep apnea sedang hingga parah. Untuk dapat menawarkan fitur notifikasi sleep apnea, Apple (telah) memperoleh lisensi peralatan medis," kata Apple dalam situs khusus Brasil. 

Apple menjelaskan bahwa fitur ini sangat penting karena sleep apnea merupakan gangguan tidur yang sangat serius dan biasanya tidak terdeteksi sebelum parah. Jika dibiarkan, sleep apnea dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. 

Selain itu, gangguan pernapasan saat tidur ini juga bisa menyebabkan diabetes tipe 2 serta masalah jantung. Untuk mengetahui apakah pengguna memiliki gangguan tidur, khususnya sleep apnea, Apple Watch akan mencatat gerakan yang berkaitan dengan pola pernapasan. 

Apple Watch menggunakan akselerometer untuk mencatat seluruh gerakan penggunanya saat tertidur dan hasil pantauannya dapat dilihat melalui metrik Gangguan Pernapasan. Metrik ini dapat dilihat dalam jangka waktu sebulan, enam bulan, atau satu tahun.

"Setiap 30 hari, data gangguan pernapasan dianalisis dan pengguna menerima pemberitahuan jika terdapat bukti yang konsisten mengenai apnea tidur sedang hingga berat. Informasi ini dapat dibagikan kepada dokter untuk menilai langkah selanjutnya," jelas Apple.