MUI Keluarkan Maklumat Aksi Bela Pelestina dalam Memori Hari Ini, 15 Desember 2017
JAKARTA – Memori hari ini, tujuh tahun yang lalu, 15 Desember 2017, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan Maklumat Aksi Bela Palestina. MUI mengimbau seluruh umat Muslim di Jabodetabek untuk hadir di Lapangan Monumen Nasional (Monas) pada 17 Desember 2017.
Negara pun mendukung aksi tersebut. Sebelumnya, sikap Indonesia tak pernah berubah terkait konflik Palestina-Israel. Indonesia selalu berpihak kepada Palestina. Keberpihakan itu karena Indonesia punya komitmen memutus mata rantai penjajahan di atas dunia.
Keberpihakan Indonesia kepada Palestina telah berlangsung sedari awal kemerdekaan Indonesia. Presiden Indonesia pertama, Soekarno menghormati Palestina dengan tak memberikan ruang kepada Israel untuk menjalin hubungan dengan Indonesia.
Ia tak menghendaki Israel masuk Indonesia, dalam hajatan apa saja, olahraga atau politik. Dukungan kepada Palestina pun dilanjutkan oleh pemimpin Indonesia lainnya. Segala dukungan dan kebutuhan rakyat Palestina kerap diberikan.
Indonesia pun bersuara lantang terkait kemerdekaan Indonesia di panggung internasional. Segenap rakyat Indonesia pun mendukung agenda perjuangan rakyat Palestina. Kondisi itu diperlihatkan kala Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump condong mendukung sekutunya Israel.
Baca juga:
- Mendagri Cabut Instruksi Terkait Penggunaan Hijab dalam Memori Hari Ini, 14 Desember 2018
- Wujud Toleransi Aksi 112: Peserta Aksi di Masjid Istiqlal Kawal Calon Pengantin Nonmuslim ke Gereja Katedral
- Buku Jokowi Menuju Cahaya Karya Alberthiene Endah Dirilis dalam Memori Hari Ini, 13 Desember 2018
- Memori SBY Mengaku Keturunan Raja Majapahit
Donald Trump dikecam habis-habisan karena kerap memberi restu Israel dalam menghancurkan Palestina. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun berang. Mereka membuat Maklumat Aksi Bela Palestina pada 15 Desember 2017.
Maklumat itu dibuat bak pembuktian bahwa taji MUI punya pengaruh besar. MUI sebelumnya jadi aktor penting dalam Aksi Bela Islam melawan penista agama di Jakarta, dari Aksi 411, Aksi 212, Aksi 112.
MUI kemudian mengajak warga Jabodetabek hadir pada 17 Desember di Lapangan Monas. Kegiatan itu didengungkan untuk menyuarakan kepedulian rakyat Indonesia kepada tertindasnya Palestina oleh Israel dan sekutu.
MUI mencoba meminta pemerintah agar bersama-sama negara lainnya menekan AS. Tekanan itu diberikan supaya berhenti mendukung Israel mengobrak-abrik rakyat Palestina.
"(Alasan aksi) Donald Trump melanggar peraturan internasional. Kedua, agama Islam itu antipenjajahan, setiap orang dilahirkan merdeka. Dan ini jadi ilustrasi dalam pembukaan UUD kita, bahwa kemerdekaan adalah hak seluruh anak bangsa, termasuk juga kita ingin menyampaikan kemerdekaan adalah hak semua bangsa (termasuk Palestina)," ujar Ketua Komisi Dakwah MUI KH Cholil Nafis sebagaimana dikutip laman detik.com, 15 Desember 2017.
Maklumat Aksi Bela Palestina ala MUI sampai ke telingga pemerintah pada hari yang sama dengan maklumat keluar. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menokopolhukam), Wiranto mengungkap Aksi Bela Palestina yang digelar MUI akan didukung penuh pemerintah.
Segala macam tuntutan umat Islam atas Palestina coba dipenuhi dan disuarakan oleh pemerintah Indonesia di dunia internasional. Narasi itu karena apa yang disuarakan rakyat Indonesia senada dengan yang diperjuangkan pemerintahan Indonesia.
Wiranto menegaskan pemerintah memang mendukung. Namun, peserta aksi dimintanya tak rusuh. Selama itu, pemerintah akan memfasilitasi upaya penyampaian pendapat rakyat Indonesia.
"Silakan, itu luapan perasaan solidaritas terhadap bangsa Palestina yang sampai sekarang nasibnya masih sangat menyedihkan. Demonstrasi yang dilakukan kan juga mendukung kebijakan pemerintah Indonesia. Silakan, tapi jangan merusak," ujar Wiranto sebagaimana dikutip laman tempo.co, 15 Desember 2017.