Benjolan Keras Seperti Tulang di Belakang Telinga Pertanda Apa? Cari Tahu 5 Penyebabnya di Sini

YOGYAKARTA – Benjolan keras seperti tulang di belakang telinga pertanda apa? Cari tahu jawabannya dalam ulasan di bawah ini.

Penyebab benjolan keras seperti tulang yang muncul di belakang telinga dapat dipicu oleh berbagai faktor. Di mana, masing-masing penyebab membutuhkan penanganan yang berbeda-beda.

Selain menimbulkan ketidaknyamanan, kondisi ini juga bisa menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan serius yang tidak boleh diabaikan. Yuk, cari tahu apa saja faktor-faktor yang jadi pemicunya.

Penyebab Benjolan Keras Seperti Tulang di Belakang Telinga

Dihimpun dari berbagai sumber, ada beberapa kondisi yang bisa jadi pemicu munculnya benjolan keras seperti tulang di belakang telinga, di antaranya:

1. Mastoiditis

Maostoiditis merupakan infeksi yang terjadi di tulang mastoid. Kondisi ini bisa jadi pemicu munculnya benjolan di belakang telinga yang disertai dengan rasa sakit.

Adapun gejala mastoiditis yang biasanya dialami oleh penderita, yakni:

  • Demam
  • Telinga mengeluarkan cairan
  • Peradangan atau inflamasi
  • Nanah yang keluar dari benjolan
  • Nyeri kepala

2. Otitis media

Otitis media atau peradangan pada telinga bagian tengah merupakan kondisi yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Infeksi ini bisa jadi penyebab munculnya benjolan di belakang telinga.

Otitis media umumnya bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Akan tetapi, pada kasus yang lebih serius bisa menimbulkan lupang (perforasi) pada gendang telinga.

Oleh sebab itu, segera perisakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat apabila merasakan gejala yang mengarah pada infeksi telinga, seperti:

  • Nyeri telinga
  • Demam
  • Penurunan pendengaran
  • Nyeri saat daun telinga ditarik
  • Rasa tidak nyaman pada liang dalam telinga

3. Kista Sebasea

Benjola keras seperti tulang di belakang telinga juga bisa jadi pertanda penyakit kista sebasea. Kista sebasea sendiri merupakan benjolan jinak yang muncul karena ada penyumbatan di kelenjar sebasea (kelenjar minyak). Jenis kista ini cukup sering ditemukan di area telinga, khususnya belakang telinga.

Umumnya, munculnya kista sebasea tidak disadari oleh penderitanya lantaran tidak disertai rasa sakit atau nyeri. Akan tetapi, pada sebagian kasus, benjolan kecil di belakang telinga ini bisa membuat penderitanya tidak nyaman sehingga perlu dihilangkan.

4. Lipoma

Lipoma merupakan benjolan berisi jaringan lemak yang tumbuh tepat di bawah kulit. Benjolan lipoma dapat tumbuh di mana saja, termasuk belakang telinga.

Lipoma termasuk penyakit yang sangat umum terjadi, di mana diperkirakan 1 dari setiap 1.000 orang memiliki lipoma. Lipoma paling sering muncul antara usia 40 hingga 60 tahun, tetapi pada dasarnya dapat terjadi pada usia berapa pun.

Beberapa penderita juga bisa memiliki lebih dari satu lipoma. Lipoma dapat dialami oleh orang-orang dari semua jenis kelamin, tetapi sedikit lebih sering terjadi pada wanita.

Perlu dipahami, lipoma merupakan benjolan yang bersifat jinak, sehingga tidak diperlukan penanganan khusus selama benjolan tidak menganggu kesehatan dan aktivitas penderitanya.

5. Limfadenopati

Benjolan keras seperti tulang di belakang telinga juga bisa jadi pertanda limfadenopati, yakni pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening akibat infeksi patogen.

Penderita limfadenopati umumnya akan merasakan gejala seperti:

  • Kulit belakang telinga berwarna kemerahan dan terasa hangat ketika disentuh
  • Benjolan terasa nyeri
  • Radang tenggorokan
  • Demam
  • Batuk dan pilek
  • Badan menggigil
  • Keringat berlebih, terutama pada malam hari
  • Badan terasa lemas

Demikian informasi tentang penyebab benjolan keras seperti tulang di belakang telinga. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.