Mau Beli Ribuan Bitcoin, MARA Holdings Luncurkan Obligasi Senilai Rp11 Triliun

JAKARTA – Perusahaan penambangan Bitcoin terkemuka asal AS, MARA Holdings, berupaya membeli Bitcoin senilai Rp11,06 Triliun. Untuk menambah koleksi Bitcoin, perusahaan yang sebelumnya bernama Marathon Digital itu menerbitkan obligasi konversi tanpa bunga senilai 700 juta dolar AS atau setara Rp11 triliun. 

Nantinya, dana yang diperoleh dari hasil penawaran obligasi ini akan digunakan MARA untuk Bitcoin sekaligus mengurangi utang jangka pendeknya yang jatuh tempo pada 2026. Selain itu, MARA juga akan membeli sebagian obligasi konversi yang sudah diterbitkan sebelumnya. Kemudian, dana tersebut juga akan digunakan untuk keperluan operasional perusahaan.

Rencananya obligasi konversi tersebut akan ditawarkan kepada investor institusi yang memenuhi syarat, dan MARA memberikan opsi kepada pembeli awal untuk membeli tambahan obligasi senilai 105 juta dolar AS (sekitar Rp1,65 triliun). 

Menurut informasi yang dirilis perusahaan, obligasi ini tidak dijamin aset apa pun dan akan jatuh tempo pada 2031. Investor memiliki opsi untuk mengonversi obligasi tersebut menjadi uang tunai, saham MARA, atau kombinasi keduanya, sesuai keputusan perusahaan.

Sebelumnya, upaya serupa juga dilakukan MARA Holdings untuk membeli 6.474 Bitcoin yang bernilai 619 juta dolar AS (setara Rp9,73 triliun) pada November 2024. Ini menggarisbawahi komitmen MARA dalam memberbesar portofolio Bitcoin perusahaan.

MARA Holdings Berhasil Menambang 907 Bitcoin

Selain itu, MARA melaporkan pencapaian signifikan pada operasi penambangannya. Pada bulan November 2024, perusahaan berhasil menambang 907 BTC senilai sekitar 86,2 juta dolar AS (sekitar Rp1,36 triliun), sebuah peningkatan 26% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal ini menjadikan MARA sebagai salah satu pemain utama dalam industri penambangan Bitcoin global, dengan total produksi hingga saat ini mencapai 8.563 BTC dan akuisisi tambahan 12.965 BTC pada 2024.

Total simpanan Bitcoin MARA kini mencapai 34.959 BTC (sekitar Rp3,3 triliun). Jumlah ini menjadikan MARA Holdings sebagai perusahaan publik dengan jumlah Bitcoin terbesar di dunia, menurut Bitcoin Treasuries.

CEO MARA, Fred Thiel, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian perusahaan. “November adalah bulan rekor bagi kami, dengan operasi penambangan yang mencapai tingkat produksi tanpa preseden, berkat penambahan miner baru dan semakin efisiennya  operasional (perusahaan),” ujarnya.