Menteri PPPA Nilai Anak Bunuh Orangtuanya di Lebak Bulus, Sosok Orang yang Baik
JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi meyakini MAS, remaja 14 tahun yang diduga membunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, merupakan anak yang baik. Arifah mengatakan hal tersebut setelah ia bertemu dengan MAS di Polres Metro Jakarta Selatan.
“Kami memang bertemu dengan Ananda A (MAS). Ya pasti sedih ya saya ya karena anak baik. Anak baik. Jangan ditanya itu deh,” kata Arifah sambil menahan tangis di Polres Metro Jakarta Selatan, Minggu, 1 Desember, malam.
Arifah juga mengaku heran dengan kepribadian MAS yang menurutnya baik, namun dapat melakukan tindakan tersebut.
“Kita belum tahu kenapa bisa terjadi seperti ini. Kita tunggu saja ya, mudah-mudahan ini sebagai momen untuk introspeksi kita semua. Saya juga jadi belajar, oh ternyata kita punya anak ini juga tidak semudah yang dibayangkan,” ujarnya.
Arifah juga menyampaikan bila kasus ini merupakan momen bagi para orang tua di rumah atau dimana pun untuk introspeksi.
Baca juga:
- Balita Tewas saat Motor Orangtuanya Tertabrak Mobil Pick Up Stiker Lalamove di Lenteng Agung Jaksel
- Dituduh Curi Rp700 Ribu, Bocah 9 Tahun di Kronjo Disetrum dan Dipaksa Minum Miras
- Jokowi Ajak Pengunjung Mal Ngopi Bareng Ahmad Luthfi
- Anarkis di Teluknaga, dan Kecewanya Warga Terhadap Aparat Dalam Peristiwa Bocah Tertabrak Truk
“Ini nanti mungkin menjadi introspeksi kita semua khususnya keluarga bagaimana membangun komunikasi dan pola asuh di dalam keluarga,” ungkapnya.
MAS diduga membunuh Ayahnya, APW (40) dan Neneknya, RM (69) di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu pukul 01.00 WIB.
Tak hanya itu, dia juga berusaha membunuh ibunya, AP (40). Namun sang ibu terselamatkan karena pelaku menyerang bukan di bagian yang mematikan.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung mengatakan berdasarkan pengakuan awal, pelaku melakukan itu karena mendapatkan bisikan gaib.
“Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu,” kata Gogo kepada wartawan di lokasi, Sabtu, 30 November.