Militer Israel Peringatkan Meningkatnya Serangan Roket dari Lebanon Jelang Rapat Kabinet Bahas Gencatan Senjata
JAKARTA - Militer Israel memperingatkan akan meningkatnya tingkat tembakan roket ke Israel dari Lebanon, menjelang rapat kabinet membahas perjanjian gencatan senjata dengan Hizbullah hari ini.
Komando Front Dalam Negeri militer Israel memperbarui pedoman pertahanannya pada Senin malam.
“Sebagai bagian dari perubahan tersebut, skala aktivitas di wilayah Garis Konfrontasi, Golan Utara dan Golan Selatan akan berubah dari aktivitas parsial menjadi aktivitas terbatas,” kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dilansir CNN, Selasa, 26 November.
Kabinet Israel akan melakukan pemungutan suara mengenai perjanjian gencatan senjata dengan Hizbullah hari ini, kata juru bicara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kepada CNN.
Proposal yang didukung AS ini bertujuan untuk mencapai penghentian permusuhan selama 60 hari yang diharapkan dapat menjadi dasar gencatan senjata yang langgeng.
Juru bicara tersebut tidak menjelaskan rincian potensi kesepakatan tersebut.
Baca juga:
- Ancam Bunuh Presiden Marcos Jr, Wapres Sara Duterte Diperiksa 29 November
- Pengadilan Rusia Perintahkan Penangkapan Reporter Prancis yang Masuk ke Kursk
- Prabowo Naikkan Gaji Guru Non-ASN Rp2 Juta, Guru ASN Tambah 1 Kali Gaji Pokok
- Tom Lembong Kalah Praperadilan, Tetap Berstatus Tersangka Korupsi Impor Gula
Sementara sumber mengatakan Netanyahu menyetujui rencana tersebut “secara prinsip.”
Namun juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan meskipun kemajuan signifikan telah dicapai dalam negosiasi, “tidak ada yang final sampai semuanya final.”
Pada Senin malam, seorang pejabat Lebanon yang mengetahui diskusi tersebut mengatakan gencatan senjata diperkirakan akan diumumkan “dalam waktu 24 jam.”