Tren Makeup Baru di Jepang, Pakai Lem Panas untuk Efek Tetesan Air Mata

JAKARTA - Sebuah tren makeup baru yang tengah populer di kalangan pelajar di Jepang sedang menarik perhatian publik. Tren ini melibatkan penggunaan lem panas untuk membuat efek tetesan. Lem itu kemudian ditempelkan di wajah untuk menciptakan tampilan seperti air mata yang mengalir di pipi.

Namun, tren ini menuai kritik keras, baik di Jepang maupun di China. Banyak orang yang menyebutnya "konyol", karena bentuknya yang dianggap mirip dengan sperma atau ingus.

Dilansir VOI dari laman South China Morning Post pada Selasa, 26 November 2024, menurut acara televisi Jepang Ninosan, tren yang dikenal dengan nama "3D teardrop make-up" ini belakangan ini menjadi perhatian para gadis di Jepang.

Gaya ini melibatkan penggunaan lem panas untuk membentuk tetesan air mata yang menempel di wajah. Hal ini menciptakan kesan bahwa perempuan tersebut sedang menangis atau berderai air mata.

Proses pembuatan makeup ini dimulai dengan menuang lem panas ke permukaan benda (biasanya plastik atau silikon) hingga membentuk tetesan. Lalu, dibiarkan mengering.

Setelah lem mengering dan mengeras, bentuk tetesan air mata tersebut akan dilepas dengan hati-hati dan dipasang di wajah menggunakan lem khusus makeup atau perekat lainnya.

Rika Shiiki, pemimpin AMF, sebuah perusahaan Jepang yang mengkhususkan diri dalam mempromosikan produk untuk pelajar, menyebutkan bahwa tren di kalangan gadis sekolah menengah Jepang ini berubah dengan sangat cepat. Menurutnya, tren biasanya hanya bertahan sekitar dua minggu hingga sebulan.

Para gadis ini senang bereksperimen dengan berbagai gaya, mengambil foto selfie, dan membagikannya di media sosial di X, Instagram dan TikTok.

Hal ini mendorong munculnya tren yang menggunakan bahan-bahan terjangkau untuk membuat hal-hal unik dan menciptakan gaya original yang menarik perhatian di dunia maya.

Beberapa gadis menemukan bahwa lem panas dapat dibentuk menjadi berbagai desain. Ketika diterapkan di wajah, lem ini menciptakan efek mencolok yang sangat fotogenik.

Tren ini pun dengan cepat menyebar di sekolah-sekolah Jepang, bahkan menyebabkan kelangkaan lem panas di beberapa wilayah di Jepang. Namun, para produsen lem panas telah memperingatkan agar tidak menggunakan lem ini untuk keperluan kosmetik.

Sebab, bahan kimia yang terkandung di dalamnya dapat menyebabkan iritasi kulit atau reaksi alergi. Mereka juga mengingatkan bahwa pistol lem panas dirancang untuk keperluan kerajinan tangan, bukan untuk dekorasi yang langsung bersentuhan dengan kulit.

Tren ini telah menimbulkan kritik bagi warganet yang memicu kontroversi. Mereka menyebutnya "konyol" dan "aneh" setelah tren ini dibagikan lewat media sosial.

"Tunggu, bukankah makeup dengan lem panas yang membentuk air mata ini terlihat sangat mirip dengan sperma?" komentar warganet.

"Serius? Apa benar gadis sekolah menengah sekarang tertarik dengan tren tidak pantas seperti ini?" tulis warganet lainnya.

"Ini lebih mirip ingus daripada air mata. Ini menjijikkan, bukan lucu sama sekali," kata warganet lainnya.