The Panturas Lanjutkan Petualangan Galura Tropikalia lewat Video Musik Bentang Sagara

JAKARTA - Abyan ‘Acin’ (gitar, vokal), Rizal Taufik (gitar), Bagus ‘Gogon’ (bass), dan Surya Fikri (drum) yang tergabung dalam The Panturas, meluncurkan video musik dari karya terbarunya yang berjudul “Bentang Sagara”.

Penayangan video musik ini dipersembahkan band surf-rock asal Jatinangor itu sebagai petualangan “Galura Tropikalia”, mini album bernuansa Sunda yang baru dirilis pekan lalu.

Demi mendeskripsikan track pamungkas dari “Galura Tropikalia” melalui pendekatan visual, The Panturas menggaet sutradara asal Singapura, Ash Goh Hua. Pegiat film lain juga dihadirkan, yaitu Gerry Leonard asal Indonesia dan Kitty Hu asal Amerika Serikat, sebagai dua aktor utama dalam video musik. Selain itu, Giovanni Rahmadeva digaet sebagai produser dan Erlangga Radhikza sebagai penyunting gambar.

Dalam video musik “Bentang Sagara”, Ash menuangkan estetika lo-fi dengan memanfaatkan media yang tidak sesuai zaman, untuk memaksimalkan waktu pengambilan gambar selama satu hari penuh saat menangkap keceriaan sepasang kekasih yang dianggapnya terasa seperti hari di mana mereka bisa bermain bebas sambil berkreasi.

Video musik ini menghadirkan pemandangan dan riuhnya kota New York, salah satunya Chinatown yang menjadi lokasi pengambilan gambar.

“Saya ingin menceritakan kisah kegembiraan dan kehilangan dalam cinta, menggunakan lautan sebagai metafora untuk menggambarkan luasnya hati,” kata Ash Goh Hua melalui siaran pers yang diterima VOI, Senin, 25 November.

“Tetapi saya juga mengembangkannya, membayangkan perspektif imigran di NYC (New York City) yang sering merindukan tanah air kami, diliputi gelombang cinta dan kerinduan yang kompleks,” tambahnya.

Adapun, lagu “Bentang Sagara” yang diinisiasi Kuya bersama produser Ricky Virgana (WSATCC) merupakan salah satu nomor berbahasa Sunda yang kental dengan nuansa disco-pop Indonesia era kompilasi LCLR 1978 dalam mini album.

Potongan vokal dari “Senandung Maaf” karya WSATCC di penghujung lagu jadi bentuk penghormatan The Panturas untuk lagu Indonesia agar terus lestari.

“’Bentang Sagara’ adalah lagu bernuansa disko pertama yang dibikin oleh The Panturas. Saat workshop, kami sudah sepakat untuk menyelipkan lagu disko berbahasa Sunda, singkatnya bercerita tentang permintaan maaf atau memohon pengampunan. Ini salah satu lagu paling personal,” pungkas Kuya.