Bentrok Pendukung Eks PM Pakistan Imran Khan, Satu Polisi Tewas

JAKARTA - Satu polisi tewas dan puluhan orang terluka ketika ketika pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan yang dipenjara, bentrok dengan pasukan keamanan di luar ibu kota Pakistan, Islamabad.

Dilansir Reuters, Senin, 25 November, pihak berwenang memberlakukan penguncian keamanan selama dua hari terakhir untuk memblokade para pengunjuk rasa yang diminta Khan untuk bergerak ke parlemen melakukan demonstrasi menuntut pembebasannya.

Otoritas menggunakan kontainer pengiriman untuk memblokir jalan-jalan utama di Islamabad, sebagian besar dikjagapolisi dan personel paramiliter yang mengenakan perlengkapan antihuru-hara.

Para pejabat dan saksi mengatakan semua angkutan umum antara kota dan terminal juga telah ditutup di provinsi timur Punjab untuk mencegah para pengunjuk rasa, yang dipimpin oleh anggota partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) yang dipimpin Khan.

“Kami tidak akan membiarkan mereka menyerbu ibu kota,” kata Menteri Penerangan provinsi Uzma Bukhari.

Seorang petugas polisi ditembak dan 70 lainnya terluka dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa di luar Islamabad.

Ada laporan mengenai beberapa bentrokan lain di tempat lain di provinsi ini, katanya.

Partai Khan mengatakan sejumlah pekerjanya juga terluka.

Ibu kota memperkuat lapisan keamanan ekstra menjelang kunjungan presiden Belarus, Aleksandr Lukashenko, pada Senin.

Partai Khan menuduh pemerintah menggunakan taktik kekerasan untuk menghalangi para pengunjuk rasa, dan mengatakan otoritas Pakistan menangkap ratusan pekerja dan pemimpin.

“Mereka bahkan menembakkan peluru tajam,” salah satu pembantu Khan, Shaukat Yousafzai, mengatakan kepada penyiar Geo News TV.

Pertemuan dalam bentuk apa pun di Islamabad dilarang. Pihak berwenang menutup semua sekolah di Islamabad dan kota garnisun Rawalpindi yang berdekatan, sementara layanan internet dan pesan WhatsApp juga melambat.