Aishameglio Anak Duta Debut sebagai Kolaborator Sheila On 7 di Single Memori Baik

JAKARTA - Aishameglio Duta Chiara sudah menjadi penyanyi latar untuk Sheila On 7 dalam tur terakhir ke lima kota. Kini, putri sulung Duta (vokal) itu menapaki langkah baru dengan menjadi kolaborator untuk single terbaru Sheila On 7 yang berjudul “Memori Baik”.

Dipilihnya Aisha - nama panggilannya – mengingat sosoknya sudah tak asing. Dia tampil di sebagian besar panggung Sheila On 7 sejak awal tahun ini.

“Keikutsertaan Aisha itu jugalah yang membuat Eross (gitar) ingat kalau dia punya materi lagu baru yang memang dipersiapkan untuk format featuring,” kata Adam (bass) saat jumpa pers di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin, 25 November.

“Lagu itu tak lain dan tak bukan adalah 'Memori Baik',” lanjut sang bassis.

Eross menyebut “Memori Baik” memang dikonsep untuk dinyanyikan dengan kolaborator. Dia menyebut lagu ini sulit dipresentasikan dengan satu penyanyi saja.

“Dan kenapa lagu ini sampai muncul ke permukaan dan diperdengarkan ke teman-teman lain, karena Aisha sudah ikut manggung bantuin Sheila on 7 jadi backing vocal. Dari situ saya mikir, 'Oh iya, aku punya lagu yang konsepnya memang featuring.’ Lalu, terjadilah apa yang kita dengarkan sekarang,” ujar Eross.

“Selamat menikmati. Semoga ‘’Memori Baik’ bisa membuat hari-harimu menjadi lebih baik. Amin," imbuhnya.

Adapun, “Memori Baik” ditulis dengan pendekatan yang berbeda. Jika sebagian besar lagu SO7 bicara soal asmara, di lagu ini dibahas hubungan antara orang tua dengan anaknya.

Lirik dari “Memori Baik” dapat dimaknai bahwa setiap orang harus mempersiapkan diri ketika orang-orang terdekatnya - baik itu keluarga, sahabat, maupun teman masa kecil - harus menjalani kehidupannya sendiri.

“Alhamdulillah, buat kami ini pencapaian yang cukup luar biasa, mengingat banyaknya cerita dalam kehidupan kita bersama maupun pribadi,” kata Duta.

“Memori Baik” jadi lagu pertama yang proses post-produksinya dilakukan di Jepang. Setelah merekam seluruh instrumen dan vokal di Yogyakarta, SO7 dibantu Yuta Yoneyama untuk mixing dan Hidezaku Sakai untuk mastering di Sony Music Studios, Akasaka, Minato City, Tokyo.

"Yang membedakan secara signifikan menurut kami adalah mixing dan mastering, karena itu kan berkaitan dengan taste si engineer, makanya kami ingin coba pengalaman baru di sana," kata Adam.

Selain melakukan proses mixing-mastering, SO7 juga melakukan rekaman live performance video dari beberapa lagu mereka di studio yang sama.

"Berasa beda aja, karena kalau take live kan emosinya sudah pasti lebih greget, sedangkan kalau tracking multitrack biasanya kan penuh kehati-hatian. Tracking live itu istilahnya ada sedikit cerobohnya dan terkadang justru itu yang bikin suasananya jadi lebih hidup," ujar sang bassis.

"Satu hal lagi, suasana di Jepang yang menyenangkan adalah soal equipment-nya. Alat-alat di sana kan benar-benar jadi impian, dalam arti musisi kan selalu ingin melihat alat-alat studio di negara yang lebih maju. Nah, itu yang aku rasakan. Alat-alatnya sangat memungkinkan sekali buat kita melakukan tracking live yang nyaman dengan kualitas yang sudah pasti terjamin," pungkas Eross.