Budidaya Lele 30 Hari Panen, Teknik Budidaya dengan Prospek Menjanjikan
YOGYAKARTA - Budidaya lele tampak memiliki prospek yang menjanjikan. Budidaya lele 30 hari panen menjadi salah satu teknik yang sedang populer di kalangan peternak ikan. Ikan lele yang telah dipelihara selama 30 hari akan langsung dipanen dan dijual di pasar.
Metode ini sangat cocok untuk pemula yang ingin mencoba beternak ikan lele karena membutuhkan waktu yang lebih singkat dan memberikan hasil yang menguntungkan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, lele adalah ikan air tawar, berpatil, badannya licin, bagian mulutnya bersungut, warna punggungnya hitam (kadang-kadang agak kelabu), bagian perutnya berwarna putih agak kelabu.
Dikutip dari buku Super Komplet Budi Daya dan Bisnis Ikan Lele karya Andi Feriyanto, lele adalah salah satu ikan air tawar konsumsi yang sangat digemari, terutama di wilayah Jawa.
Untuk dapat panen lele dalam 30 hari, kuncinya adalah perawatan yang tepat dan efektif. Pemilihan bibit lele yang unggul, lokasi yang ideal, kondisi kolam yang tepat, pemberian pakan yang bergizi tinggi, kesehatan lele serta berbagai faktor lainnya merupakan hal-hal penting yang harus diperhatikan.
Cara Budidaya Lele 30 Hari
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan lele untuk dapat panen dalam 30 hari:
- Lokasi Ternak Lele Yang Optimal
Memilih lokasi budidaya lele yang tepat adalah salah satu faktor penting untuk menjamin keberhasilan panen lele yang cepat. Adapun beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi budidaya lele, yaitu:
Akses Air
Lokasi budidaya lele harus memiliki akses air yang cukup dan berkualitas baik untuk memenuhi kebutuhan air yang cukup dan bersih.
Kondisi Cuaca
Lokasi budidaya lele harus memiliki cuaca yang sesuai dengan kebutuhan lele, seperti suhu air dan udara yang stabil dan sinar matahari yang cukup. Lokasi yang mempunyai cuaca terlalu ekstrem tidak disarankan untuk budidaya. Lele dapat bertumbuh dengan baik antara suhu 25 sampai 28 derajat celcius.
Ketersediaan Bahan Baku
Lokasi untuk budidaya lele harus mudah untuk diakses. Artinya tidak perlu terlalu repot untuk mencari bibit lele, termasuk juga selama perawatan, pemberian pakan, obat, dan peralatan budidaya.
Fasilitas Pendukung
Jangan lupakan fasilitas pendukung yang diperlukan agar budidaya lele dapat berlangsung secara optimal, yaitu listrik, air bersih, dan transportasi yang memadai.
- Pemilihan Kolam Ternak Lele
Langkah selanjutnya yang perlu dipertimbangkan untuk mempercepat pertumbuhan lele adalah pemilihan jenis kolam. Beberapa jenis kolam ternak lele yang dapat dipilih adalah sebagai berikut:
Kolam Ember atau Bak
Jika luas lahan terbatas atau budidaya lele dilakukan di rumah, maka pilihan terbaik adalah menggunakan kolam yang terbuat dari ember atau bak berukuran besar sehingga akan lebih mudah perawatan dan secara ekonomis pun tidak membutuhkan dana yang terlalu besar.
Tips ternak lele di ember atau bak:
Media jangan terlalu kecil karena akan menyebabkan lele saling menyerang. Dengan bak yang terlalu kecil maka pada saat masa pertumbuhan lele akan mengalami kesulitan ruang untuk bertumbuh besar. Jika bak atau ember yang digunakan terlalu besar sementara kapasitas jumlah lelenya tidak sesuai maka akan terjadi pemborosan biaya perawatan.
Kolam Beton ataupun Terpal
Jika luasan lahan yang akan digunakan untuk ternak lele cukup tersedia maka pilihannya adalah menggunakan kolam beton ataupun kolam terpal karena lebih fleksibel dan bisa disesuaikan ukurannya dengan jumlah lele yang akan diternal. Tentu saja semakin besar luasan kolam, maka jumlah lele yang dibudidayakan akan semakin banyak sehingga hasilnya panen dan modal yang dikeluarkan saat budidaya akan seimbang.
Kolam Bioflok
Kolam bioflok adalah sistem budidaya lele yang menggunakan prinsip ekosistem alami. Dalam sistem ini, bakteri, protozoa, dan fitoplankton dalam kolam berperan penting dalam memfilter limbah dan memperbaiki kualitas air. Kolam bioflok lele dapat digunakan untuk mempercepat pertumbuhan lele. Sistem bioflok lele memanfaatkan keseimbangan biologis dari bahan-bahan organik yang dibutuhkan.
Bioflok dalam kolam lele terdiri dari mikroba dan zooplankton yang hidup dan berkembang biak di lingkungan air. Mikroba dan zooplankton ini memakan partikel organik dan mengubahnya menjadi makanan yang lebih mudah dikonsumsi lele.
Dengan mempertahankan keseimbangan biologis ini, kualitas air dalam kolam bioflok tetap baik sehingga dapat membuat lingkungan hidup yang sehat bagi lele. Sistem bioflok juga membantu mengurangi biaya produksi dan meningkatkan efisiensi dengan meminimalisir penggunaan bahan kimia dan sumber daya.
- Pemilihan Bibit
Pemilihan benih ikan lele yang tepat juga merupakan salah satu faktor yang mendukung budidaya lele 30 hari panen karena akan menentukan ukuran berat pada saat akhir masa pemeliharaan. Beberapa kualitas unggul yang perlu diperhatikan ketika memilih benih lele:
- Benih lele mempunyai kondisi tubuh yang mulus dan tidak ada cacat.
- Gerakannya sangat lincah dan gesit.
- Ukuran tubuhnya tergolong besar. Gunakanlah benih yang sudah berukuran 6 sampai 8 cm agar mempercepat pertumbuhannya.
- Mempunyai kilap kulit yang terlihat jelas.
Pastikanlah semua bibit lele yang dipilih dalam kondisi kesehatan yang prima, sebab bibit lele yang sakit dapat menularkan penyakit ternak lele Anda.
- Pemberian Pakan
Pemberian pakan merupakan faktor penting agar ternak lele bertumbuh dengan optimal dan dapat segera panen. Kombinasi pemberian pakan lele dengan pakan utama dan pakan tambahan dapat dilakukan.
Pakan Utama
Cara pakan utama yang baik harus mengandung nutrisi tinggi seperti di bawah ini:
- Mempunyai protein minimal 30% untuk mendukung pertumbuhan tubuhnya.
- Mempunyai kadar lemak minimal 4 sampai 16% agar energi yang dibutuhkannya dapat terpenuhi.
- Mengandung karbohidrat sebanyak 15 sampai 20% untuk mendukung pertumbuhannya secara optimal.
- Mengandung berbagai vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh lele.
Pakan Tambahan
Untuk mempercepat pertumbuhan lele dapat memberikan pakan tambahan. Adapun beberapa alternatif pakan tambahan adalah sebagai berikut:
- Ikan runcah dari sisa penjual ikan.
- Keong sawah yang dipotong kecil-kecil dan dicampur dengan sedikit pelet.
- Ayam yang dipotong halus dan dibentuk pelet.
- Sisa ampas tahu yang telah diproses fermentasi.
- Sisa sayuran rumah tangga yang telah dibersihkan.
Frekuensi dan Volume Pemberian Pakan
Pakan pabrikan yang ada di pasaran sudah mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan oleh lele dalam masa pertumbuhan. Perhatikanlah cara pemberian pakan yang efektif seperti di bawah ini:
- Setiap harinya ikan lele memerlukan pakan sebesar 3% sampai 6% bobot tubuhnya.
- Lakukan penimbangan 7 hari sampai 10 hari sekali untuk menentukan volume pakan lele yang dibutuhkan secara tepat.
- Berikanlah berat pakan yang sesuai tersebut sampai dua minggu menjelang panen.
- Dua minggu menjelang panen kurangi jumlahnya menjadi hanya 3% dari bobot lele secara keseluruhan
- Lele merupakan ikan yang cukup rakus sehingga membutuhkan banyak pakan, karenanya selalu berikanlah pakan tiga kali sehari dalam waktu yang tepat.
- Pengelolaan Air
Air adalah komponen penting untuk kesehatan ternak lele. Oleh karena itu pada budidaya lele harus memperhatikan kualitas air agar kebutuhan oksigen serta kesehatan lele selalu terjamin. Beberapa faktor kualiats air kolam lele yang perlu dijaga adalah:
Kadar Oksigen
Kadar oksigen yang mencukupi dalam air kolam akan sangat mendukung pertumbuhan lele. Cara untuk memastikan jumlah oksigen terlarut di dalam kolam tersebut terpenuhi:
- Gunakanlah aerator yang sesuai kapasitasnya untuk memberikan tambahan oksigen.
- Tambahkanlah beberapa tanaman air yang dapat menghasilkan oksigen sehingga dapat menambah kadar oksigen dalam kolam.
pH Air
pH adalah keadaan asam basa syang terkandung dalam air. Perlu memperhatikan pH dari kolam ikan lele, sebab jika terlalu tinggi maka akan menyebabkan lele mudah mati dan jjika terlalu rendah lele menjadi sakit. Terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kadar pH kolam ikan lele tetap dalam standar yang aman di pH 6-7,5 yaitu:
- Lakukanlah pengecekan kadar asam basa dengan menggunakan alat tester.
- Tambahkan kapur atau kotoran hewan yang sudah diproses untuk menjaga kadarnya tetap dalam keadaan netral jika larutan terlalu basa.
- Tambahkan tumbuhan air agar berkembang biak dan membantu mem-basa-kan kolam .
- Lakukan penyaringan kolam air dengan menggunakan karbon.
- Menjaga Suhu Kolam
Mungkin tidak disadari bahwa suhu kolam juga mempengaruhi pertumbuhan lele. Suhu optimal untuk lele bervariasi tergantung pada jenis lele dan fase pertumbuhannya. Secara umum, suhu yang ideal bagi lele adalah antara 26-30°C (79-86°F) dan ini akan membantu mempercepat pertumbuhan. Jika suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat mempengaruhi kondisi fisik dan kesehatan lele. Suhu yang terlalu rendah dapat memperlambat pertumbuhan dan menyebabkan stres. Suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan mempercepat degradasi pakan. Naungan pada kolam dapat dibuat ketika memasuki musim kemarau atau panas agar suhunya tetap sejuk dan optimal.
Dengan melakukan beberapa langkah di atas, praktik budidaya lele 30 hati dapat dilakukan secara optimal. Perhatikan kebutuhan lele dalam berbagai tahap pertumbuhannya, dari pemilihan benih sampai waktu panen agar tumbuh kembang ternak lele Anda dapat maksimal dan panen yang cepat.
Demikianlah ulasan mengenai budidaya lele 30 hari panen. Semoga bermanfaat. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.