Fiji Blue Terinspirasi Putri Kecilnya Tulis Lagu June yang Manis
JAKARTA - Musisi indie pop, Fiji Blue belum lama ini menghadirkan single anyar bertajuk “June”. Ini merupakan single keempat dari album perdananya, 'Glide', yang siap dirilis 13 Desember mendatang.
Pemilik nama Trevor Dering ini mendedikasikan album tersebut untuk istrinya, Natasha, yang saat ini sedang berjuang melawan kanker otak. Proyek yang berisi 11 lagu ini penuh dengan lagu-lagu yang paling personal yang pernah Trevor tulis, meskipun begitu, lagu-lagu yang bertemakan tentang cinta dan kehilangan pada album ini tetap bisa diartikan secara universal, baik bersifat platonis maupun romantis.
Sementara terkait lagu baru, “June”, adalah lagu yang ia tulis untuk putrinya bersama Natasha di masa depan. Video klip lagu ini juga menampilkan beberapa rekaman masa kecilnya Natasha. Single ini sekaligus mengikuti jejak single-single sebelumnya, “Start Over”, “Peppermint”, dan “Angel”.
Musim panas ini, Fiji Blue telah tampil di beberapa panggungan festival terbesar yang pernah ia ikuti, termasuk SummerFest di Milwaukee, Capitol Hill Block Party di Seattle, dan menjadi penampil utama di Wicker Park Fest di Chicago. Pada bulan Agustus lalu, ia juga telah tampil di Summer Sonic di Tokyo dan juga Lalala Festival di Jakarta. Pada bulan November ini, ia akan memulai tur Asia-nya termasuk Singapura, Taipei, Manila, dan Hong Kong.
Mengambil inspirasi dari musisi-musisi seperti Stevie Ray Vaughan, dan John Mayer, Fiji Blue menemukan proses kreatifnya dalam memadukan gaya penulisan lirik storytelling dengan iringan gitar. Setelah mengumpulkan lebih dari 300 juta streaming dari tiga EP yang ia rilis—'Reasons You Should Care' (2021), 'Goodbye' (2021), dan 'I Loved You, What Happened?' (2022)—'Glide' menjadi album pertama dari Fiji Blue.
“Album ini ditulis selama periode transisi yang aku alami secara pribadi,” jelas Fiji Blue dalam siaran tertulis yang diterima VOI, 15 November.
“Ada banyak penyesuaian yang harus dilakukan saat ketika kita menghadapi akhir dari sebuah hubungan dengan seseorang, ada momen di mana kita merasa terjebak di tengah sesuatu, dan tentunya di waktu yang bersamaan kita juga sedang mencoba memproses semua perasaan yang intens yang ada di dalam diri kita… rasanya seperti memulai dari awal lagi, baik secara emosional maupun dalam hal menulis lagu itu sendiri.”
Untuk menceritakan kisah-kisah dalam album mendatangnya, Fiji Blue pergi ke Topanga selama seminggu untuk menulis lagu. Setiap harinya ia menyelesaikan satu lagu yang kemudian langsung dipadukan dengan instrumentasi dari piano dan gitar akustik.
Ada emosi yang terasa di setiap nada, kord, dan melodi dalam 'Glide', menyeimbangkan antara rasa sakit hati dan kasih sayang yang menginspirasi mereka. Pada titik yang paling menyayat hati, album ini menjadi sebuah renungan tentang mereka yang tidak pernah benar-benar meninggalkan kita, jejak samar yang terus ada lama setelah kehidupan berjalan ke arah yang berbeda. Album ini kaya dengan perasaan bersyukur untuk orang-orang tersayang di sekitar kita semua seperti teman, keluarga, serta masa depan.