1.000 Hari Invasi Rusia ke Ukraina, Zelenskyy Tegaskan Rencana Produksi Senjata Perang Besar-besaran
JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut perang telah mencapai momen yang menentukan. Zelenskyy menggembar-gemborkan rencana peningkatan besar-besaran dalam produksi senjata serang.
Dalam pidato selama satu jam di parlemen Ukraina untuk memperingati 1.000 hari sejak invasi besar-besaran Rusia, Zelenskyy mengatakan Ukraina tidak akan memperdagangkan kedaulatannya atau melepaskan haknya atas wilayahnya.
Dia mengesampingkan digelarnya pemilu baru sampai perdamaian tercapai.
“Pada tahap perang ini, sedang diputuskan siapa yang akan menang – apakah kita atas musuh, atau musuh atas kita, orang Ukraina dan orang-orang Eropa, dan semua orang di dunia yang ingin hidup bebas dan tidak tunduk pada kekuasaan diktator,” kata Zelenskyy dilansir Reuters, Selasa, 19 November
Zelenskyy mengemukakan apa yang disebutnya sebagai "rencana ketahanan" bagi negaranya sebagai upaya dalam negeri terhadap rencana kemenangan yang ia ajukan kepada sekutu Barat.
Dia mengatakan hal itu diperlukan untuk memaksa Rusia melakukan negosiasi untuk mengakhiri perang.
Meskipun ia mengatakan rincian lengkap dari rencana tersebut akan diungkapkan pada akhir tahun ini, rencana tersebut mencakup langkah-langkah untuk menstabilkan garis depan, mendukung inovasi militer dan produksi senjata serta langkah-langkah untuk menopang persatuan nasional dan identitas budaya.
“Persatuan adalah poin pertama dari Rencana Ketahanan internal kita,” ujarnya.
Zelenskyy mengatakan Ukraina akan memproduksi 30.000 drone jarak jauh tahun depan, sebuah sistem senjata yang digunakan Kyiv untuk mempersempit kesenjangan dalam kemampuan serangan dengan Rusia dan untuk menyerang sasaran jauh di wilayah tetangganya yang jauh lebih besar, yakni di wilayah timur.
Ukraina berupaya meningkatkan produksi industri militer sejak Rusia melancarkan invasi pada Februari 2022, dan Zelenskiy mengatakan 40 produsen senjata asing sudah bekerja di sektor produksi senjata Ukraina.
Ukraina juga bertujuan untuk memproduksi setidaknya 3.000 rudal jelajah dan drone rudal, katanya, tanpa memberikan jangka waktu.