Dokter Tirta: Kerja di KPK Stres, Bisa Timbulkan Sindrom Metabolik
JAKARTA - Dokter Tirta Mandira Hudhi atau yang dikenal dengan dokter Tirta menyebut pegawai di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki tingkat stres yang tinggi. Sebab, mereka punya tekanan ketika bekerja.
Hal ini disampaikan pemengaruh atau influencer tersebut usai memberikan edukasi tentang kesehatan pada pegawai KPK di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa, 19 November.
"Kerja di KPK stresnya tinggi dari tekanan kerja atau tekanan eksternal dan stres kerja itu merupakan faktor, salah satu faktor utama untuk membuat penyakit sindrom metabolik. Itulah tugas saya ke sini," kata Tirta kepada wartawan.
Dokter Tirta kemudian menyebut ada beberapa edukasi yang diberikan untuk pegawai. Pertama adalah soal olah raga.
"Jadi mengontrol kerjanya karena kita tahu penyakit itu tidak hanya muncul karena metabolik, dari gaya hidup mager tapi (juga, red) stres kerja," tegasnya.
Dia juga melihat fasilitas olahraga bagi para pegawai komisi antirasuah. Tirta berharap para pegawai bisa melakukan aktivitas fisik di tengah kesibukannya.
"Saya kaget, ya, ternyata di Gedung KPK ada lapangan basket, ya, lapangan badminton, gym, voli. Harapan saya, KPK bisa mengadakan sesi olahraga bareng lah sama masyarakat," ujarnya.
Baca juga:
Sementara itu, Juru Bicara KPK Tessa Mahardika menyebut kehadiran dokter Tirta memang diundang oleh Biro Sumber Daya Manusia (SDM) KPK. "Untuk memberikan atau sharing pengalaman dan pengetahuan kepada seluruh pegawai bagaimana menyeimbangkan antara pekerjaan, kehidupan," ungkapnya dalam kesempatan terpisah.
"Istilah kerennya zaman sekarang work life balance, ya, termasuk pengetahuan tentang kesehatan, makanan mungkin ada nutrisi ya makan yang baik atau vitamin seperti itu," pungkas Tessa.