Pneumonia Penyebab Tertinggi Kematian pada Anak, Vaksin PVC Jadi Kunci Pencegahan

JAKARTA - Pneumonia merupakan epidemi global yang sering terabaikan, padahal sebenarnya adalah penyakit menular penyebab kematian tertinggi pada anak di seluruh dunia. UNICEF mencatat hampir 2,200 anak usia di bawah lima tahun meninggal akibat pneumonia setiap hari di seluruh dunia.

Di Indonesia, Kementerian Kesehatan mencatat pneumonia sebagai penyebab 14,5 persen kematian bayi dan 5 persen kematian balita. Namun, sebenarnya pneumonia merupakan radang paru yang diakibatkan infeksi bakteri pneumokokus yang dapat dicegah, salah satunya dengan pemberian vaksin konjugat pneumokokus (PCV).

Memperingati Hari Pneumonia Sedunia yang jatuh pada 12 November setiap tahunnya, MSD Indonesia, perusahaan biofarmasi global yang mengembangkan berbagai solusi kesehatan inovatif, kembali mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran terhadap ancaman penyakit pneumonia. Mereka jhga mengajak masyarakat untuk mengambil langkah pencegahan pneumonia yang akurat, yakni dengan vaksinasi.

“Melindungi anak-anak dari pneumonia adalah tanggung jawab bersama, dan MSD Indonesia berkomitmen untuk mendorong upaya preventif yang nyata, termasuk dengan memperluas edukasi terkait pencegahan penyakit ini,” kata Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou, di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Minggu, 17 November 2024.

“Dengan semangat ‘Championing the Fight to Stop Pneumonia’ yang menjadi tema pada Hari Pneumonia Sedunia 2024, semakin memperkuat tekad kami untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, agar setiap keluarga dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat, salah satunya vaksinasi,” tambahnya.

Vaksinasi PCV merupakan langkah penting dalam mencegah infeksi bakteri pneumokokus, yang menjadi penyebab utama penyakit pneumonia. Penggunaan PCV pada anak-anak tidak hanya menurunkan penularan bakteri pada anak yang divaksinasi, tetapi juga melindungi anak-anak, orang dewasa, dan lansia yang belum divaksinasi dari penyakit pneumokokus.

Di Indonesia, vaksin PCV telah dimasukkan dalam jadwal imunisasi anak usia 0-18 tahun yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Ketua Satgas Imunisasi IDAI, Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K), sangat mengimbau para orangtua memastikan anak-anaknya menerima vaksin PVC sesuai jadwal agar pencegahan pneumonia dilakukan secara maksimal.

“Dengan vaksinasi yang tepat, kita tidak hanya melindungi anak-anak dari infeksi berat tetapi juga menurunkan risiko penyebaran bakteri pneumokokus di lingkungan. Kami sangat menghimbau para orang tua untuk memastikan anak-anak mereka mendapatkan vaksin PCV sesuai jadwal, untuk membantu melindungi dari penyakit pneumonia,” kata dr. Hartono.

Dalam jadwal imunisasi anak terbaru tahun 2024, IDAI merekomendasikan pemberian imunisasi PCV pada usia 2, 4 dan 6 bulan dengan booster pada usia 12-15 bulan. Jika belum diberikan pada usia 7-12 bulan, PCV diberikan 2 kali dengan jarak minimal 1 bulan dan booster pada usia 12 -15 bulan dengan jarak 2 bulan dari dosis sebelumnya.

Jika belum diberikan pada usia 1-2 tahun, PCV diberikan 2 kali dengan jarak minimal 2 bulan. Jika belum diberikan pada usia 2-5 tahun, PCV10 diberikan 2 kali dengan jarak 2 bulan, PCV13 atau PCV15 diberikan 1 kali.

Untuk anak di atas 5 tahun dengan risiko tinggi dan belum pernah mendapat vaksin PCV, direkomendasikan mendapat 1 dosis PCV13 atau PCV15. Vaksin PCV15 dalam jadwal imunisasi anak terbaru tahun 2024 untuk memperluas perlindungan terhadap bakteri pneumokokus.

Termasuk juga serotipe 22F dan 33F yang belum tercakup dalam PCV13. Dengan cakupan yang lebih luas terhadap 15 serotipe, vaksin PCV15 dapat memberikan perlindungan terhadap lebih banyak serotipe bakteri pneumokokus.