Jorge Martin Sabet Gelar Juara Dunia MotoGP 2024, Pertama dari Tim Independen
JAKARTA -Jorge Martin resmi menjadi juara dunia MotoGP 2024 setelah menuntaskan balapan GP Catalunya dengan finis di posisi ketiga. Raihan 16 poin dari balapan tersebut membuat total poin Martin musim ini mencapai 508 poin, unggul 10 poin dari Francesco Bagnaia yang menjadi runner-up dengan 498 poin meski memenangkan balapan di Catalunya.
Balapan di Sirkuit Barcelona ini berlangsung dalam suhu trek yang cukup panas, yang membuat strategi pemilihan ban menjadi sangat krusial. Francesco Bagnaia memulai balapan dengan kombinasi ban hard di depan dan soft di belakang, yang memberikan keunggulan pada akselerasi dan grip di lintasan cepat. Sementara itu, Jorge Martin memilih kombinasi hard-hard, bertujuan untuk menjaga kestabilan dan daya tahan ban hingga akhir balapan dalam kondisi suhu yang tinggi.
Marc Marquez turut menjadi sorotan dengan finis di posisi kedua, meraih tambahan 20 poin dan total poin 392 yang menempatkannya di peringkat ketiga klasemen akhir MotoGP 2024, di bawah Bagnaia. Penampilan Marquez di GP Catalunya menunjukkan daya saingnya meskipun musim ini penuh tantangan.
Keberhasilan Martin menjadi juara dunia mencatatkan sejarah baru dalam MotoGP. Ia menjadi pembalap pertama dari tim konstruktur independen yang meraih gelar juara dunia di era MotoGP modern, bersama Ducati Prima Pramac Racing.
Prestasi ini tidak hanya menunjukkan konsistensi dan keunggulan performa Martin sepanjang musim, tetapi juga menciptakan rekor baru. Martin menjadi satu-satunya pembalap dalam sejarah MotoGP yang berhasil menorehkan lebih dari 500 poin dalam satu musim, dengan total 508 poin. Prestasi luar biasa ini membuatnya dijuluki "The Martinator".
"Ini luar biasa, saya tidak tahu harus berkata apa. Terima kasih kepada orang-orang saya – ini untuk mereka. Kami berharap terus berkembang, dan itu yang penting," kata Martin sesat setelah lomba.
Baca juga:
Balapan GP Catalunya sendiri penuh drama dan persaingan ketat. Meskipun Bagnaia tampil impresif dan memenangi balapan, hasil tersebut tidak cukup untuk menyalip perolehan poin Martin di klasemen akhir musim. Martin tetap mengukuhkan posisinya sebagai juara dunia dengan margin 10 poin yang tak terkejar oleh Bagnaia.
Kemenangan Martin ini menjadi sorotan utama, menandai era baru dalam kompetisi MotoGP, sekaligus menjadi bukti kehebatan tim-tim independen yang mampu bersaing di level tertinggi.
Martin sendiri adalah juara dunia ke-18 di era MotoGP dan merupakan orang Spanyol kelima yang mampu menjuarai juara dunia balap. Ini juga menjadi balapan terakhir Martin bersam Ducati Pramac karena tahun depan ia akan membalap untuk tim Aprilia.