Ukraina Tangkap Komandan Unit Operasi Khusus yang Jadi Mata-mata Rusia
JAKARTA - Dinas keamanan SBU Ukraina mengatakan pada Hari Jumat, mereka telah menahan seorang komandan unit pasukan operasi khusus yang dituduh membocorkan rencana-rencana operasi di belakang garis musuh kepada intelijen militer GRU Rusia.
"Penyerang sangat tertarik dengan informasi intelijen mengenai serangan sabotase dan pengintaian oleh pasukan khusus Ukraina di belakang garis depan di Zaporizhzhia, Kherson, dan Krimea,” kata SBU melalui aplikasi perpesanan Telegram, melansir Reuters 15 November.
Menurut pernyataan itu, "mata-mata" yang pangkatnya setara dengan letnan kolonel, memiliki akses ke informasi tentang rute yang direncanakan, senjata dan target sasaran.
Dikatakan, pasukan Rusia berencana menggunakan informasi intelijen tersebut untuk menghabisi tentara pasukan khusus di garis depan dan di wilayah-wilayah yang diduduki Rusia di Ukraina selatan.
SBU Ukraina mengatakan, intelijen militer Rusia "mengaktifkan" komandan unit itu pada musim semi tahun ini, tetapi dia direkrut sebelum invasi skala penuh Moskow pada Februari 2022 melalui kenalannya di Rusia.
Baca juga:
- Diduga Campuri Urusan Polisi, Jaksa Agung Minta PM Netanyahu Tinjau Ulang Posisi Menteri Sayap Kanan Ben Gvir
- Iran Siap Bekerja Sama dengan Badan Internasional Menjawab Pertanyaan Terkait Program Nuklirnya
- PBB Berencana Memperkuat UNIFIL untuk Memberikan Dukungan Pasca-gencatan Senjata di Lebanon
- Asia-Pasifik Jadi Pusat Ekonomi Digital Tapi 1,7 Miliar Orang Tidak punya Akses Internet, Menlu RI: Tanggung Jawab Kita
Badan keamanan tersebut menambahkan, pimpinan militer tertinggi Ukraina membantu kasus ini dan tersangka dapat menghadapi hukuman penjara seumur hidup atas tuduhan pengkhianatan.