Perbedaan Campak dan Cacar Air hingga Monyet

YOGYAKARTA - Campak dan cacar seringkali dianggap sama karena keduanya menyebabkan ruam. Padahal, kedua penyakit ini memiliki perbedaan yang signifikan. Lantas apa perbedaan campak dan cacar?

Baik dari segi penyebab, gejala, hingga dampaknya, campak dan cacar sudah berbeda. Artikel ini akan mengulas secara detail perbedaan antara kedua penyakit tersebut, sehingga Anda dapat mengenali dan mencegahnya.

Mengetahui Perbedaan Campak dan Cacar

  • Pola Demam

Menurut penjelasan dr. Ni Luh Putu Pitawati, dilansir dari Antaranews, Anda dapat membedakan cacar monyet, cacar air, dan campak berdasarkan pola demam dan munculnya ruam.

Cacar monyet umumnya diawali dengan demam tinggi di atas 38 derajat Celsius, diikuti oleh munculnya ruam setelah 1-3 hari. Pada cacar air, demam bisa mencapai 39 derajat Celsius dan ruam muncul lebih cepat, yakni dalam 0-2 hari setelah demam.

Sementara itu, campak ditandai dengan demam sangat tinggi, hingga 40,5 derajat Celsius, dan ruam muncul setelah 2-4 hari.

  • Jenis Ruam

Cacar monyet menampilkan ruam yang beragam, mulai dari bercak datar (makula) hingga lepuh berisi nanah (pustula). Uniknya, jenis ruam ini cenderung muncul secara serentak di seluruh tubuh, baik pada fase awal maupun saat ruam menyebar.

Cacar air lebih sederhana, ruamnya hanya berupa bercak kemerahan yang kemudian berubah menjadi benjolan berisi cairan.

Sementara itu, campak memiliki karakteristik ruam yang berbeda, yakni tidak membentuk lepuh berisi cairan. Ruam campak cenderung lebih luas dan dapat menyebar ke seluruh tubuh.

  • Perbedaan Ruam

Ada perbedaan signifikan terlihat pada perkembangan ruam ketiga penyakit ini, ungkap Putu. Ruam cacar monyet berkembang secara perlahan, membutuhkan waktu sekitar 3-4 minggu, sedangkan ruam cacar air dan campak muncul dengan cepat dalam hitungan hari.

Selain itu, distribusi ruam pada masing-masing penyakit juga unik. Ruam cacar monyet cenderung menyebar ke seluruh tubuh, termasuk telapak tangan dan kaki, sementara ruam cacar air lebih terkonsentrasi di tubuh bagian atas.

Kemudian ruam campak adalah yang paling khas dengan penyebarannya yang dimulai dari wajah dan kemudian menjalar ke seluruh tubuh.

Perbedaan yang paling mencolok terlihat pada gejala fisik. Cacar monyet ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening, cacar air dengan ruam gatal yang khas, sedangkan campak memiliki bintik Koplik di dalam mulut.

Perbedaan Campak dan Alergi

Campak dan alergi, meskipun keduanya dapat memicu ruam, memiliki karakteristik yang sangat berbeda. Campak, sebuah penyakit menular, umumnya diawali dengan demam tinggi, batuk kering, dan mata merah.

Ciri khas campak adalah munculnya bercak Koplik di dalam mulut, yaitu bintik-bintik kecil berwarna putih kebiruan. Ruam campak biasanya muncul beberapa hari kemudian, menyebar dari wajah ke seluruh tubuh.

Sebaliknya, alergi seringkali ditandai dengan gejala seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, dan mata berair. Ruam akibat alergi juga cenderung lebih bervariasi, mulai dari ruam kemerahan hingga bentol-bentol.

Untuk artikel lebih lengkap, baca Mengetahui Perbedaan Campak dan Alergi melalui Penyebab dan Gejalanya

Meskipun gejala campak dan alergi pada anak maupun dewasa mungkin terlihat serupa, namun akar penyebabnya sangat berbeda. Hal ini menuntut penanganan yang khusus untuk setiap kondisi.

Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat serta perawatan yang sesuai.

Selain perbedaan campak dan cacar, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!