8 Taman di Surabaya Bakal Dibuka, Tapi Protokol Kesehatan Ketat
SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal membuka taman aktif yang tersebar di Kota Pahlawan. Rencananya delapan taman aktif akan dibuka dengan pembatasan jumlah pengunjung dan protokol kesehatan (prokes) ketat mulai besok, Sabtu, 10 April.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya, Anna Fajriatin, mengatakan pembukaan delapan taman aktif itu mewakili beberapa wilayah di Surabaya yakni, Surabaya Utara, Barat, Timur dan Selatan.
"Dibuka mulai Sabtu, ada delapan taman. Jadi ini memang paralel kami siapkan, termasuk dengan tenaga kami. Termasuk juga kita melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dan LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan)," kata Anna, di Surabaya, Jumat, 9 April.
Anna mengatakan, delapan taman aktif yang dibuka ini, terdiri dari Taman Pelangi, Taman Harmoni, Taman Kebun Bibit Wonorejo, Taman PUPR, Taman Sejarah, Taman Prestasi, Taman Flora Bratang, dan Taman Cahaya.
Tidak menutup kemungkinan taman-taman yang lain akan menyusul dibuka. "Nanti kalau sudah bisa lagi, nah kita akan tambah lagi. Mungkin tambah jamnya dulu. Nanti kita evaluasi," terang dia.
Pembukaan delapan taman aktif ini, kata Anna, tentunya dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Setiap pengunjung diwajibkan memakai masker, menjaga jarak dan tidak bergerombol. Bahkan, pemkot juga membatasi jumlah pengunjung maksimal 50 persen dari kapasitas taman.
"Bagaimana nanti prokes kita jaga. Jadi (jalurnya) one way, masuknya lewat pintu mana, dia (pengunjung) harus keluar lewat pintu mana. Ini jamnya juga kami batasi, seminggu awal ini dibuka jam 06.00 - 11.00 WIB,” ujar dia.
Pembukaan taman aktif ini disebut melibatkan masyarakat. Salah satunya yakni, dalam upaya menjaga protokol kesehatan. Menurut dia, alasan dibukanya taman ini lantaran masyarakat sekitar sebagian besar menginginkan objek wisata seperti taman kembali dibuka.
"Kita mulai dulu di awal (delapan taman) ini. Kemudian kita akan evaluasi. Kalau dua minggu safe, kita akan perpanjang," kata Anna.
Baca juga:
- Ditemani Orang Tua, Terduga Teroris NF yang Masuk Daftar Buronan Menyerahkan Diri ke Polisi
- KKB Pimpinan Sabinus Waker Berulah Lagi, 3 Sekolah dan 1 Rumah Guru Dibakar
- Kunjungi NTT, Jokowi: Batu Besar Sangat Menyulitkan Pencarian Korban Banjir
- Korlantas Polri Kerahkan Ratusan Ribu Personel Gabungan Cegah Masyarakat Mudik
Karrena itu, Anna mengimbau kepada masyarakat agar dapat membantu pemerintah dalam menjaga protokol kesehatan. Pihaknya tak ingin, pembukaan taman ini justru berdampak pada klaster baru COVID-19.
"Saya ingin sekali mengimbau juga tolong sama-sama menjaga. Tidak hanya kami pemerintah dan petugas taman. Karena kondisinya berbeda dengan sebelumnya (pandemi). Makanya kita juga melibatkan tokoh-tokoh masyarakat," ujarnya.
Sebelum dilakukan ujicoba pembukaan taman ini, di awal pemkot melakukan sterilisasi. Petugas akan melakukan penyemprotan disinfektan di semua fasilitas taman, seperti bangku, tempat bermain anak, hingga toilet.
"Sebetulnya paralel, meskipun taman itu ditutup, kami secara continue membersihkan. Termasuk kursi-kursi di pedestrian itu teman-teman DKRTH yang semprot," kata Anna.