Mutasi Perwira Satresnarkoba Polres Jakpus dari Tingkat Kasat Sampai Kanit, Jarang Terjadi
JAKARTA - Sejumlah Perwira Menengah (Pamen), Perwira Pertama (Pama) hingga bintara Satnarkoba Polres Metro Jakarta Pusat dikabarkan dimutasi dari jabatannya.
Dari informasi yang dihimpun, anggota yang dimutasi mulai dari jajaran Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Iver Son Manossoh, Wakasat Narkoba, Kompol Roland Olaf Ferdinad serta Kanit III, Kasubnit dan beberapa anggota lainnya.
Wakasat Narkoba Kompol Roland Olaf Ferdinad membenarkan jika dirinya dimutasi ke Polda Metro Jaya. Dirinya mengaku jika sudah satu tahun bertugas di Satnarkoba Polres Metro Jakarta Pusat.
"Saya mutasi ke Polda. Sudah satu tahun di sini," kata Roland saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin, 11 November.
Dari informasi yang dihimpun, Kasat Narkoba, AKBP Iver Son Manossoh diganti oleh Kapolsek Metro Gambir, Kompol Jamalinus Nababan. Sementara itu, Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Rezeki Revi Respati menjabat sebagai Kapolsek Metro Gambir.
"Iya saya menggantikan Pak Jamalinus yang menjabat sebagai Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat," katanya.
Baca juga:
- Anarkis di Teluknaga, dan Kecewanya Warga Terhadap Aparat Dalam Peristiwa Bocah Tertabrak Truk
- Gegara Tabrak Bocah 9 Tahun, Warga Teluknaga Sweeping Truk Tanah dan Mobil Polisi
- Polisi Tangkap Sopir Truk yang Tabrak Bocah 9 Tahun di Teluknaga
- Para Pemegang Senjata Api Bela Diri Diharapkan Memahami Prosedur Keselamatan
Guna mengetahui pemutasian sejumlah anggota kepolisian di Satnarkoba Polres Metro Jakarta Pusat, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Condro Purnomo justru tidak merespon saat dikirimkan pertanyaan melalui Whatsapp (WA).
Sementara, pengamat kepolisian Indonesian Civilian Police Watch (ICPW), Bambang Suranto mengatakan, dimutasikan sejumlah anggota tentunya ada alasan dari pimpinan.
"Dimutasi itu apakah mereka melakukan tindakan yang tidak diinginkan oleh pimpinan. Tapi case dimutasikan mulai dari Kasat, Wakasat, dan jajaran lainnya di satu kesatuan itu sangat jarang," katanya.
Bambang mengatakan, jika memang ada case seperti itu terdengar sangat aneh. Mungkin ada kesalahan yang sangat fatal pada kesatuan tersebut yang mengakibatkan satu kesatuan tersebut dimutasi bersamaan.
"Bisa jadi untuk menutupi kesalahan yang dilakukan kesatuan tersebut dari sorotan publik," ucapnya.