Memaksimalkan Pencak Silat yang Belum Dapat Perhatian Spesial dari Jabar
BANDUNG - Ada banyak kearifan lokal yang dimiliki Jawa Barat. Salah satunya pencak silat. Namun sejumlah pecinta budaya masih merasa seni budaya dan seni bela diri ini belum mendapat perhatian maksimal dari pemerintah pusat dan daerah .
Komite Relawan Penggerak Pancasila (KRPP) Tim 8 bergerak menuju Bandung, Jawa Barat. Di Hotel Sari Bandung, pimpinan KRPP Tim 8 Arif Hariman ditemani Sekjen Mangatur Simanjuntak bertemu dengan salah satu tokoh budaya Jawa Barat, Robby Maulana Zulkarnaen dan tokoh Pemuda Deni Ahmad Soleh.
Mangatur Simanjuntak menyoroti sudah saatnya ada wadah yang fokus kepada pembinaan program dan pengawasan sehingga konsistensi atas potensi tercapai dengan baik. Wadah tersebut bukan hanya fokus kepada kegiatan saja, tapi juga bertanggung jawab kepada pembinaan berkala untuk menjaga kearifan lokal warisan leluhur bangsa.
"Pancasila sebagai ideologi bangsa sangat erat sekali dengan budaya dibuktikan dengan sila ke-4 Pancasila bahwa Musyawarah diambil sebagai cara untuk mengambil keputusan tanpa menyakiti minoritas tapi tujuan besar bersama tercapai, selain itu amanat UUD 1945 pasal 32 ayat 1," beber dia, Kamis 7 November.
"Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah perbedaan dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya," lanjutnya.
Sebagai tokoh budaya Jawa barat Robby Maulana Zulkarnaen punya harapan besar dengan adanya pertemuan tersebut. Dia ingin segera terbentuk wadah yang mampu menampung program dan pembinaan seni dan budaya Sunda Jawa Barat yang memiliki tujuan mengasah dan menjaga budi pekerti pada generasi muda.
Deni Ahmad Soleh turut menjelaskan, dia ingin ikut menjaga dan melestarikan budaya sebagai tolak ukur martabat dan jati diri bangsa dan sebagai penerus wajib ikut serta menjaga dan melestarikannya.