Puluhan Orang Tewas dan Terluka Akibat Serangan Israel di Gaza Utara
JAKARTA - Puluhan orang tewas dan terluka dalam serangan Israel terhadap sebuah rumah di Jabalia, Jalur Gaza utara, Palestina pada Hari Minggu, kata petugas medis negara itu.
Rekaman yang beredar di media sosial, yang tidak dapat segera diverifikasi menunjukkan sekitar selusin mayat terbungkus selimut dan tergeletak di tanah di sebuah rumah sakit. Warga mengatakan bangunan yang dihantam itu menampung sedikitnya 30 orang.
Kantor berita resmi Palestina WAFA dan media Hamas menyebutkan jumlah orang yang tewas mencapai 32 orang. Tidak ada konfirmasi langsung mengenai penghitungan tersebut oleh kementerian kesehatan wilayah tersebut.
Sementara, militer Israel mengatakan telah menyerang sebuah lokasi di Jabalia tempat "teroris beroperasi."
"Teroris ini mengancam pasukan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) yang beroperasi di daerah tersebut. Rinciannya sedang ditinjau," kata militer Israel, melansir Reuters 11 November.
Militer menuduh Hamas mengeksploitasi penduduk sipil dan properti untuk tujuan militer, tuduhan yang dibantah kelompok militan tersebut.
Terpisah, sayap bersenjata Hamas mengatakan mereka menyerang 15 tentara Israel dengan roket anti-tank sebelum "menghabisi mereka" dengan granat dan senjata ringan dari jarak dekat di Beit Lahiya.
Tidak ada komentar dari Israel dan Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.
Israel mengatakan mereka mengirim pasukan ke Jabalia, Beit Lahiya dan Beit Hanoun di utara daerah kantong itu untuk melawan militan Hamas, yang melancarkan serangan dari sana dan untuk mencegah mereka berkumpul kembali. Dikatakan, pasukannya telah menewaskan ratusan militan di daerah tersebut sejak serangan baru dimulai.
Di Kota Gaza, serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di lingkungan Sabra menewaskan Wael Al-Khour, seorang pejabat di kementerian kesejahteraan, dan tujuh anggota keluarganya lainnya termasuk istri dan anak-anaknya pada Hari Minggu, kata petugas medis dan kerabat.
Militer Israel mengatakan sedang menyelidiki laporan tersebut.
Baca juga:
- Arkeolog Temukan Patung Penjaga Pintu Abad ke-11 di Situs UNESCO Angkor
- Ukraina Luncurkan Lusinan Sistem Kecerdasan Buatan Bantu Drone Kenai Target Sasaran
- Korea Selatan Berencana Memasukkan Kendaraan Listrik dalam Ujian SIM mulai Tahun Depan
- Operasi Terbesar Interpol Liberterra II Selamatkan Lebih dari 3.200 Calon Korban Perdagangan Manusia
Diketahui, konflik terbaru di Gaza, Palestina pecah pada 7 Oktober 2023, saat kelompok militan Palestina yang dipimpin Hamas menyerang wilayah selatan Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 253 orang lainnya, menurut penghitungan Israel.
Sementara, otoritas kesehatan Gaza pada Hari Minggu mengonfirmasi, jumlah korban tewas Palestina sejak konflik terbaru di Gaza telah meningkat menjadi 43.603 korban jiwa, sedangkan 102.929 lainnya luka-luka, mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.