Prabowo Hapus Utang Petani-UMKM, Mentan Amran: Supaya Lebih Produktif

JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman pun menyambut baik Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024. Mewakili petani, Amran menegaskan PP tersebut menunjukkan perhatian Prabowo Subianto ke sektor pertanian begitu serius.

Sekadar informasi, Presiden Prabowo Subianto secara resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang Penghapusan Piutang Macet kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Kebijakan tersebut mencakup penghapusan tagihan piutang macet kepada UMKM di tiga bidang yaitu pertanian, perkebunan, dan peternakan, perikanan dan kelautan, serta UMKM lainnya seperti mode atau busana, kuliner, industri kreatif, dan lain-lain.

“Kemarin ada lagi beliau putuskan penghapusan utang untuk petani dan nelayan, ini luar biasa. Suatu kebahagiaan untuk petani seluruhnya Indonesia,” tuturnya kepada wartawan, di Jakarta, Rabu, 6 November.

Amran mengatakan skema penghapusan utang UMKM dan petani itu akan diurus oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Dia juga bilang, nantinya akan dikoordinasikan dengan Himpunan Bank Negara (Himbara) atau bank BUMN.

“Nanti itu yang mengatur Menteri Keuangan dengan pihak BUMN perbankan,” tuturnya.

Lebih lanjut, Amran berharap kebijakan penghapusan tagihan utang tersebut membuat para petani bisa lebih profuktif ke depannya.

“Ya kita doakan kita support dari hulu agar saudara-saudara kita yang punya utang bisa bekerja produktif sehingga mereka tidak lagi ada utang menunggak,” ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa produsen di bidang pertanian, UMKM, dan nelayan merupakan penopang pangan bangsa yang sangat penting.

Karena itu, sambung dia, kebijakan ini diharapkan mampu memberikan dukungan bagi sektor-sektor yang berperan penting dalam ketahanan pangan dan perekonomian nasional.

“Dengan ini, pemerintah berharap dapat membantu saudara-saudara kita para produsen yang bekerja di bidang pertanian, UMKM, dan sebagai nelayan yang merupakan produsen pangan yang sangat penting. Mereka dapat meneruskan usaha-usaha mereka dan mereka bisa lebih berdaya guna untuk bangsa dan negara,” kata Prabowo.