Kementan Targetkan Cetak 500 Ribu Hektare Sawah di Kalsel Dukung Swasembada Pangan

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan mencetak 500 ribu hektare sawah baru baru di Kalimantan Selatan (Kalsel) sebagai upaya mendukung pencapaian swasembada pangan dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Hari ini kami sudah petakan untuk lahan cetak sawah 500 ribu hektare. Ini kalau bisa direalisasikan menjadi kekuatan pangan kita,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam Rapat Koordinasi Program Cetak Sawah Rakyat, di Banjarbaru, Kalsel, dikutip dari Antara, Senin 5 November.

Kementan bergerak cepat untuk mewujudkan swasembada pangan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Tidak hanya di Merauke dan Kalimantan Tengah, Kementan membidik melakukan cetak sawah baru di Kalsel.

Menurut Mentan, potensi lahan di Kalsel dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan Indonesia, sehingga pihaknya membidik mencetak sawah baru di provinsi tersebut seluas 500 ribu hektare.

Amran menjelaskan bahwa target 500 ribu hektare tersebut akan dikejar secara bertahap. Untuk tahap pertama, Kementan akan mulai cetak sawah seluas 152.291 hektare pada lahan yang berada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan; Hulu Sungai Tengah; Hulu Sungai Utara; Tanah Laut; dan Kabupaten Tapin.

Kemudian Kementan akan melanjutkan program tersebut ke daerah lainnya di Kalsel.

“Tolong kita seriusi ini, nanti total ada 500 ribu hektare, aku mau cek satu-satu nanti. Kalau produksinya 2-3 kali, ini bisa mengangkat produksi beras kita,” ujar Mentan dalam keterangan di Jakarta.

Mentan mengatakan bahwa cetak sawah akan digarap dengan pemanfaatan teknologi, mulai dari pengolahan lahan, penanaman, hingga pemanenan dan pascapanen.

Untuk itu, Kementan menggandeng beberapa perusahaan untuk berkomitmen mendukung percepatan cetak sawah dengan penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan).

“Ada 14 perusahaan komitmen untuk menyiapkan alat untuk cetak sawah, totalnya sekitar 2.000 alat. Jadi, kita lakukan percepatan bahkan kami minta kepada Dirjen PSP, kontraknya diselesaikan 1-2 hari ke depan, maksimal 3 hari,” ujar Mentan.

Selain itu, Mentan juga menekankan peran generasi muda untuk andil dalam program cetak sawah melalui Brigade Pangan yang dikawal Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).

"Kita ada Brigade di mana 200 hektare dikelola 15 orang, mereka diberi alat teknologi. Kita ingin petani milenial terlibat,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Mentan mengatakan bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kunci untuk bersama menjalankan cetak sawah guna mewujudkan swasembada pangan.

Oleh karena itu, pada kegiatan rakor dilakukan penandatanganan oleh Kementan, Pemerintah Provinsi Kalsel, pemerintah kabupaten dan pemerintah kota di lingkup Kalsel, kodam, kepolisian daerah, kejaksaan tinggi, dan Pupuk Indonesia.

Penandatanganan tersebut sebagai bentuk komitmen untuk melaksanakan cetak sawah dalam rangka akselerasi produksi padi guna mendukung ketahanan pangan nasional.

Kementan saat ini menggencarkan program cetak sawah sebagai upaya menjaga produksi padi dalam rangka antisipasi dan mitigasi di tengah ancaman perubahan iklim dan kondisi geopolitik.

“Beliau (Prabowo) minta agar kita melakukan akselerasi gagasan besar cetak sawah menjadi upaya mewujudkan swasembada (pangan),” kata Mentan pula.