Erick Thohir Ajak Perusahaan Swasta Ikut Sehatkan Indofarma

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku telah menyiapkan sejumlah langkah dalam upaya menyehatkan PT Indofarma Tbk (INAF).

Salah satunya yakni menggandeng perusahaan swasta.

Erick mengatakan keterlibatan ini bertujuan untuk menunjang penguatan model bisnis yang akan dijalankan Indofarma. Termasuk untuk memastikan bahan baku obat yang nantinya diproduksi oleh Indofarma.

“Jadi sekarang di indofarma kita kembali ke langkah awal sebenarnya menyehatkan, menyehatkan yaitu salah satunya kita sedang coba berdiskusi dengan beberapa partner dari private sector yg bisa meng-guarantee (menjamin) bahan baku karena ini bahan baku penting,” kata Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 1 November.

Namun sayangnya, Erick mengaku belum bisa berbicara banyak mengenai perusahaan mana saja yang dibidik untuk diajak kerja sama melakukan penyehatan tersebut.

“Tapi saya memang belum boleh bicara siapa, karena ini lagi proses tender, jadi belum getok istilahnya,” ucapnya.

Ketika ada jaminan bahan baku, lanjut Erick, maka akan mulai produksi obat. Dimana sebagian hasilnya akan digunakan untuk ekspor.

“Tetapi ketika produksi terjadi, sama, kita coba melihat kalau bisa 50 persen dari hasil produksinya itu kita untuk dikirim ke luar negeri,” jelasnya.

Menurut Erick, dengan kerja sama ini maka akan pemantauan secara lebih menyeluruh. Dengan begitu, sambung Erick, bahan baku akan terkontrol.

“Tapi modeling ini yang saya ingin supaya ada check and balance ya bahan bakunya terkontrol, market dalam negerinya juga dapat tapi ini ke luar negerinya juga dapat. Karena dengan check and balance saling kontrol, saya rasa itu yang jadi metode yang sangat ampuh untuk BUMN hari ini dan ke depan,” ucapnya.

Erick juga menekankan aspek pengawasan terhadap BUMN tidak bisa dilakukan sendiri. Karena itu, dia bilang diperlukan keterlibatan pihak lain untuk turut serta memastikan kinerjanya.

“Karena sering saya bilang, tidak mungkin pengawasan BUMN itu langsung hanya dari kementerian,” jelasnya.

“Tapi bagaimana dari public sector atau dari partnership yang namanya strategic partner atau financial partner. Selama ini di beberapa restruktrusasi dan partnership ini menjadi sebuah kunci bagaimana keberlanjutan,” tuturnya