PSSI Minta Wasit dari Zona Netral di Kualifikasi Piala Dunia 2026
JAKARTA - PSSI melalui Sekjen, Yunus Nusi, menyebut bahwa federasi melayangkan permintaan kepada AFC terkait penugasan wasit saat laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Ia meminta wasit yang bertugas berasal dari zona netral.
Hal ini diungkapkan menyusul hasil pertandingan kontroversial antara Bahrain vs Indonesia yang dipimpin wasit dari Oman, Ahmed Al Kaf.
Yunus berpendapat pemimpin laga itu berasal dari zona yang sama dengan Bahrain, maka membuka peluang untuk berat sebelah.
"PSSI ingin wasit yang bertugas memimpin pertandingan dengan baik sesuai Law of the Game."
"Ketika Timnas Indonesia kalah dari China, warganet dan masyarakat Indonesia menerima dengan baik bahkan memuji kepemimpinan wasit. Hal tersebut yang kami sampaikan ke AFC," kata Yunus dalam keterangan resmi PSSI dikutip Jumat, 1 November 2024.
Baca juga:
Sementara itu, Yunus juga memastikan pihaknya akan tetap menjalankan peran sebagai tuan rumah dengan maksimal ketika Timnas Indonesia nanti menjamu Bahrain pada Maret 2025.
Penegasan ini disampaikan setelah pihak Bahrain sempat menolak bermain di Indonesia karena menerima hujatan hingga ancaman pembunuhan kepada para pemain mereka di media sosial.
Yunus menyampaikan kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah yang baik terhadap seluruh tamu di sela-sela agenda AFC di Seoul, Korea Selatan.
"Sekjen AFC ingin PSSI dan suporter Timnas Indonesia saat laga kandang di Stadion Utama Gelora Bung Karno diharapkan menjadi tuan rumah yang baik serta menghindari hal-hal yang kiranya merugikan Timnas Indonesia dan PSSI sebagai tuan rumah," ucap Yunus Nusi.
"Untuk itu, PSSI akan layani dan terima setiap tim tamu dengan sebaik mungkin yang bermain di Indonesia."
"PSSI dan Indonesia harus membuktikan bahwa apa yang dikhawatirkan Bahrain tidak akan terjadi di Indonesia," tuturnya lagi.
Dalam kesempatan itu, Yunus menyampaikan langsung kepada petinggi AFC dan FIFA terkait hujatan warganet Indonesia terhadap tim Bahrain.
Ia mengakui serangan warganet Indonesia dianggap melewati batas. Lebih lanjut, Yunus meminta AFC dan FIFA memahami tindak-tanduk warganet Indonesia.
Menurutnya, sifat reaktif suporter tak lepas dari rasa cinta terhadap Timnas Indonesia.
"PSSI juga berharap agar AFC dan FIFA memaklumi respons dari masyarakat sepak bola dan warganet Indonesia yang terkadang berlebihan."
"Kami sampaikan bahwa ini bagian dari bukti betapa cintanya masyarakat Indonesia terhadap Timnas Indonesia," ujarnya.