Mengapa Asi Keluar Tanpa Kehamilan? Kenali Penyebab dan Cara Menanganinya

YOGYAKARTA - Apakah Anda pernah mendengar seorang wanita yang keluar ASI dari payudara meski sedang tidak menyusui? Ternyata ada beberapa wanita yang mengalami kondisi yang disebut galaktorea tersebut. Lantaran hal ini tidak biasa terjadi, banyak yang menanyakan penyebab asi keluar padahal tidak hamil.

Biasanya ASI diproduksi ketika seorang perempuan hamil atau setelah melahirkan untuk memberi nutrisi kepada bayinya. Namun ada kondisi tertentu di mana ASI bisa keluar padahal seorang wanita tidak hamil dan bahkan mungkin tidak memiliki anak. 

Meskipun galaktorea umumnya tidak berbahaya, penting bagi perempuan untuk memahami apa itu galaktorea dan penyebabnya. Anda juga perlu tahu cara menangani galaktorea dan faktor risiko penyebabnya. 

Apa Itu Galaktorea, ASI Keluar Tanpa Kehamilan?

Galaktorea adalah kondisi medis yang menyebabkan keluarnya cairan dari puting payudara, meskipun perempuan tersebut tidak sedang hamil atau menyusui. Cairan yang keluar biasanya berwarna putih atau kekuningan, mirip dengan ASI. 

Kondisi ini bisa terjadi pada satu atau kedua payudara. Galaktorea bukanlah penyakit, melainkan gejala yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gangguan hormonal hingga efek samping obat-obatan tertentu.

Penyebab ASI Keluar Tanpa Kehamilan

Ada beberapa penyebab utama yang dapat menyebabkan galaktorea atau keluarnya ASI tanpa kehamilan:

Gangguan Hormon Prolaktin 

Prolaktin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk memproduksi ASI. Pada perempuan yang tidak sedang hamil atau menyusui, kadar hormon prolaktin umumnya rendah. Namun pada kondisi galaktorea, hormon prolaktin bisa meningkat sehingga memicu keluarnya ASI. 

Kelebihan hormon prolaktin ini sering disebabkan oleh gangguan pada kelenjar pituitari yang berada di otak. Kelenjar pituitari berfungsi untuk mengatur kadar hormon dalam tubuh.

Obat-obatan Tertentu

Beberapa jenis obat dapat menyebabkan peningkatan kadar prolaktin dalam darah, sehingga memicu galaktorea. Obat-obatan yang berpotensi menyebabkan kondisi ini meliputi antidepresan, obat tekanan darah tinggi, obat anti-kecemasan, serta obat-obatan yang mengandung estrogen. 

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami galaktorea setelah mulai mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Stimulasi Payudara Berlebihan 

Stimulasi yang berlebihan pada area payudara, seperti sering memencet atau menekan puting, bisa menjadi salah satu penyebab keluarnya ASI. Selain itu, penggunaan pakaian yang terlalu ketat atau gesekan terus-menerus pada payudara juga bisa memicu keluarnya cairan serupa ASI.

Tumor pada Kelenjar Pituitari 

Tumor jinak pada kelenjar pituitari dapat meningkatkan produksi prolaktin dan menyebabkan galaktorea. Masalah kesehatan ini dikenal sebagai prolaktinoma. Meskipun umumnya tumor ini tidak berbahaya, mereka dapat mempengaruhi hormon tubuh sehingga memicu produksi ASI.

Stres atau Gangguan Emosi 

Stres berat atau gangguan emosi dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Pada beberapa perempuan, stres yang tinggi dapat menyebabkan perubahan hormonal yang memicu galaktorea. Hal ini dikarenakan stres dapat mengganggu fungsi kelenjar pituitari dan meningkatkan kadar prolaktin.

Kondisi Medis Lainnya

Penyakit tertentu juga bisa menjadi pemicu galaktorea. Kondisi kesehatan yang dimaksud seperti gangguan tiroid (hipotiroidisme), sindrom ovarium polikistik (PCOS), serta penyakit ginjal atau hati kronis. Penyakit-penyakit tersebut dapat mengganggu keseimbangan hormonal tubuh dan memicu keluarnya ASI tanpa adanya kehamilan.

Faktor Risiko Galaktorea

Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami galaktorea, di antaranya:

  • Riwayat Keluarga: Jika ada anggota keluarga yang memiliki masalah serupa, peluang untuk mengalami galaktorea mungkin lebih tinggi.
  • Penggunaan Obat-obatan Tertentu: Seperti disebutkan sebelumnya, penggunaan obat-obatan tertentu yang mempengaruhi kadar hormon dalam tubuh bisa meningkatkan risiko galaktorea.
  • Kondisi Kesehatan Khusus: Gangguan kesehatan seperti hipotiroidisme atau tumor pada kelenjar pituitari juga bisa menjadi faktor risiko.

Cara Menangani Galaktorea

Jika mengalami galaktorea, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi kondisi ini:

Konsultasikan dengan Dokter 

Jika ASI keluar tanpa alasan jelas, segera periksakan diri ke dokter. Datangi dokter jika Anda mengalami gejala seperti nyeri payudara atau perubahan siklus menstruasi. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan hormon prolaktin dan mungkin melakukan pemeriksaan radiologi pada otak atau payudara untuk mengidentifikasi penyebabnya.

Penghentian atau Penggantian Obat

Jika galaktorea terjadi akibat efek samping obat-obatan, dokter mungkin akan menyarankan untuk menghentikan penggunaan obat tersebut. Mungkin dokter akan menyarankan mengganti dengan obat lain yang lebih aman bagi tubuh.

Pengelolaan Stres 

Stres berlebihan dapat memengaruhi hormon tubuh. Mengelola stres melalui aktivitas relaksasi seperti meditasi, yoga, atau hobi lainnya bisa membantu menyeimbangkan hormon dalam tubuh dan mencegah produksi ASI yang tidak normal.

Perubahan Gaya Hidup 

Menjaga gaya hidup sehat dengan pola makan seimbang, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup juga sangat penting untuk menjaga keseimbangan hormon. Hindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan. Kebiasaan buruk tersebut dapat memengaruhi kesehatan hormon secara keseluruhan.

Operasi atau Terapi Lain (Jika Diperlukan) 

Jika galaktorea disebabkan oleh tumor, seperti prolaktinoma, dokter mungkin akan menyarankan pengobatan lebih lanjut. Tergantung pada kondisi dan ukuran tumor, prosedur bedah atau terapi obat tertentu bisa menjadi pilihan.

Demikianlah penjelasan mengenai mengapa ASI keluar padahal tidak hamil. Kondisi galaktorea bisa disebabkan oleh beberapa faktor dan Anda bisa menerapkan tips di atas untuk mengatasinya. Baca juga tips menyusui dengan tepat yang perlu dipahami calon ibu

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.