Stres Fisik yang Tinggi Menyebabkan Tukak Lambung, Kenali Gejala dan Perawatannya

YOGYAKARTA – Tukak lambung adalah luka pada saluran gastrointestinal bagian atas yang menyebabkan rasa nyeri, sensasi terbakar, dan kondisi ini berisiko infeksi. Kondisi tukak lambung umum terjadi pada orang yang mengalami stres fisik yang tinggi. Karena itu dokter menyebutnya sebagai kerusakan mukosa terkait stres. Tukak lambung muncul secara tiba-tiba. Biasanya kondisi akan semakin buruk ketika mengkonsumsi makanan asam.

Lambung secara alami memproduksi asam untuk membantu mencerna makanan, ketika lingkungan asam lambung berubah, atau menjadi terlalu asam, seseorang dapat mengalami gejala tukak lambung. Pada orang yang mengalami stres fisiologis berat, tukak lambung bisa dialami akibat perubahan pH tubuh. Perubahan pH tubuh ini membuat lambung terinfeksi Helicobacter pylory (H. pylory). Selain stres fisik, stres psikologis juga bisa memicu seseorang mengalami tukak lambung meskipun ini jarang terjadi.

Ilustrasi penyebab tukak lambung dan gejala (Freepik)

Ditambah lagi, penggunaan obat antiiflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen, juga dikaitkan dengan stres fisik yang sebabkan tukak lambung. Gejala tukak lambung karena stres fisik, antara lain berikut ini:

  • Nyeri perut bagian atas
  • Nyeri yang membaik atau memburuk saat makan
  • Merasa kembung atau sangat kenyang
  • Mual dan muntah
  • Gejala anemia, seperti sesak napas dan kulit pucat

Penting dipahami, tukak lambung karena stres ini dialami seseorang dalam kondisi stres fisik atau sakit parah. Sehingga berisiko mengalami komplikasi dan mengancam jiwa. Pada beberapa kasus, tukak lambung sebabkan pendarahan. Untuk itu apabila mengalami gejala di atas saat sedang sakit, penting untuk mendapatkan pengobatan berdasarkan diagnosis dokter. Diagnosis dokter, membutuhkan tes dengan endoskopi untuk melihat tukak lambung. Pengobatan dilakukan tergantung tingkat keparahan yang dialami pasien. Pada pasien dengan pendarahan serius, mungkin memerlukan transfusi darah.

Pengobatan medis, biasanya memiliki dua pilihan. Pertama dengan inhibitor pompa proton (PPIs) yang merupakan kelompok obat untuk mengurangi asam lambung. Kedua obat penghambat histamin atau antihistamin, seperti famotidine dan simetidin dengan resep dokter.

Tukak lambung karena stres fisik, banyak terjadi pada unit gawat darurat dan membutuhkan perawatan intensif. Melansir Medical News Today, Senin, 21 Oktober, lebih dari 75 persen orang yang dirawat di rumah sakit dengan kula bakar parah atau trauma kepala mengalami tukak stres dalam waktu 72 jam setelah cedera.