Akhirnya Ilmuwan Sukses Hubungkan Otak Manusia dengan Komputer Secara Wireless

JAKARTA - Untuk pertama kalinya ilmuwan sukses membentuk koneksi nirkabel atau wireless yang menghubungkan otak manusia dan komputer secara penuh. Menjadi terobosan yang akan memberi lebih banyak keuntungan bagi mereka yang menderita kelumpuhan.

Tim peneliti dari Brown University asal Rhode Island, Amerika Serikat, yang mengembangkan sistem tersebut. Diberi nama sistem BrainGate, sistem komputasi ini memungkinkan pengguna untuk terhubung dengan komputer secara nirkabel.

Dalam penelitian yang diterbitkan oleh jurnal IEEE Transactions on Biomedical Engineering tersebut, peneliti menggunakan teknologi single-neuron resolution dan full-broadband fidelity yang dipancarkan melalui pemancar sederhana di atas kepala.

Setelah itu, tim pun mengujicobakan alat tersebut pada dua pria yang menderita kelumpuhan akibat cedera tulang belakang. Hasil uji coba dicatat dan disertakan dalam jurnal tersebut.

Sementara itu, sistem yang dikembangkan peneliti bekerja dengan cara menghubungkan perangkat pemancar yang diletakkan di kepala pengguna dengan elektroda pemancar disimpan pada lapisan korteks motoris. Sedangkan port yang digunakan merupakan port yang juga digunakan pada sistem nirkabel.

Hasilnya, pengguna bisa mengarahkan dan mengklik kursor tanpa menggerakkan tetikus. Tak hanya itu, pengguna juga bisa mengetikkan sesuatu di dalam layar, tanpa sentuhan.

Terkoneksi dengan Pikiran

Selama uji coba, kedua partisipan mampu mencetak hasil kecepatan ketik serta point-and-click dengan tingkat akurasi yang mirip dengan sistem nirkabel. Pengguna juga terus menggunakan alat itu selama 24 jam di rumah masing-masing.

“Sinyal direkam dan ditransmisikan dengan ketepatan yang hampir sama, artinya kami bisa menggunakan algoritma dekoding yang sama seperti yang dipakai pada produk dengan kabel,” ungkap salah satu peneliti, John Simeral, via Mashable, Selasa, 6 April.

Menurut John, satu-satunya perbedaan antara koneksi nirkabel terbaru ini dengan jenis koneksi sebelumnya yakni pengguna tak perlu repot-repot menggerakkan perlengkapan komputasi. Sehingga membuka banyak kemungkinan baru terkait pemanfaatan sistem tersebut.

“Dengan sitem ini, kami bisa mengetahui aktivitas otak pengguna meskipun dia di rumah, dalam jangka waktu yang panjang, serta cara yang sebelumnya terlihat mustahil,” ungkap Leigh Hochberg, peneliti lain yang terlibat dalam proyek tersebut.

>

Leigh mengungkapkan bahwa pengembang ini merupakan langkah signifikan dalam bidang Neural Interfacing. Semua bidang yang mempelajari bagaimana mengoperasikan peralatan komputer tanpa sentuhan, langsung dari otak.

Ya, teknologi yang sama juga tengah dikembangkan oleh Elon Musk. Pada tahun 2020 lalu, perusahaan rintisan Musk yang diberi nama Neuralink memamerkan hasil demo di mana seekor babi yang diberi nama Gertrude yang sudah ditanami chip komputer di otaknya.

Dan awal tahun 2021 lalu, Neuralink sukses menanamkan chip yang sama pada otak monyel. Menggunakan chip tersebut, tim Neuralik berhasil membuat monyel memainkan video games!

Dengan kemunculan penelitian ini, kontrol perangkat secara nirkabel bukanlah hal yang mustahil lagi. Maka, tak lagi mengejutkan jika kita, di masa depan yang tak begitu jauh , bisa melihat para penderita kelumpuhan asik menggunakan smartphone, sebagaimana manusia lain yang sehat secara jasmani.