Sinar Mas Land, Pengembang Properti Milik Konglomerat Eka Tjipta Widjaja Hadirkan Aplikasi OneSmile
JAKARTA - Pandemi COVID-19 telah memengaruhi sejumlah pola perilaku konsumen atau masyarakat. Mereka dituntut untuk dapat beradaptasi dengan perubahan kebiasaan baru atau akrab diistilahkan dengan new normal. Ketentuan menjaga jarak (physical distancing) di berbagai tempat membuat banyak orang beralih menggunakan aplikasi berbasis mobile untuk bertransaksi.
Hal ini menjadi faktor utama peningkatan penggunaan aplikasi khususnya pada fitur pembayaran digital. Dengan motivasi tersebut, perusahaan properti milik almarhum konglomerat Eka Tjipta Widjaja ini menghadirkan OneSmile, aplikasi smartphone terintegrasi yang dirancang untuk mengoptimalkan kualitas hidup warga BSD City.
Chief Transformation Officer Sinar Mas Land, Mulyawan Gani mengatakan, OneSmile adalah aplikasi yang dirancang khusus oleh Sinar Mas Land sebagai sarana penghubung antara pihak pengembang dengan customer melalui penerapan teknologi informatika. Sinar Mas Land sebagai pengembang di BSD City mengharapkan dengan adanya OneSmile, aplikasi ini akan membantu BSD City untuk lebih mengerti kebutuhan warga.
"Aplikasi mobile yang khusus untuk warga BSD City memiliki fitur billing, untuk melihat detail informasi tagihan, serta ke depannya dapat melakukan transaksi langsung pembayaran Iuran Pemeliharaan Lingkungan (IPL) dan tagihan air," ujar Mulyawan, dalam keterangan tertulisnya, dikutip VOI, Selasa 6 April.
Terdapat pula fitur forum community untuk penghuni agar dapat saling berinteraksi dengan seluruh warga klaster BSD City. Aplikasi OneSmile versi terbaru ini juga menghadirkan fitur loyalty program di mana masyarakat dapat mengumpulkan poin dari setiap transaksi yang dilakukan dan dapat ditukarkan dengan sejumlah merchant di BSD City.
"Melalui fitur market, OneSmile juga ingin berinteraksi dengan berbagai usaha rumahan (milik warga) ataupun UMKM, sehingga diharapkan dapat meningkatkan penghasilan serta memperluas jaringan usaha mereka," jelasnya.
Mulyawan menjelaskan lebih jauh, kehadiran platform digital ini dilatarbelakangi oleh komitmen dari perusahaan untuk terus meningkatkan kenyamanan dan kemudahan bagi konsumen dalam beraktivitas secara digital.
"Aplikasi OneSmile diharapkan dapat mempermudah aktivitas warga BSD City, baik yang tinggal di hunian yang berupa rumah tapak, unit apartemen, dan ruko yang telah terbangun," tuturnya.
Baca juga:
- BSD, Perusahaan Properti Milik Konglomerat Eka Tjipta Widjaja Ini Labanya Jeblok 89 Persen di 2020
- Pengembang Properti dan Lahan Industri Milik Konglomerat Eka Tjipta Widjaja Ini Raup Pendapatan Rp2,6 Triliun di 2020
- Perusahaan Properti Milik Konglomerat Eka Tjipta Widjaja Ini Permudah Konsumen Miliki Apartemen di Klaska Residence Surabaya
- Bangun Jalan Tol, Perusahaan Milik Konglomerat Eka Tjipta Widjaja Dapat Guyuran Rp3,28 Triliun dari Bank Duo Hartono dkk
Warga dapat menikmati berbagi informasi yang akurat hingga pengembangan bisnis dengan mempertemukan penjual dan pembeli potensial di kawasan BSD City. Aplikasi ini sudah dapat diunduh baik di Apple App Store maupun Google Playstore dari smartphone Android.
"OneSmile, sebagai salah satu produk digital dari Sinar Mas Land, akan membuat transaksi offline dan online di dalam ekosistem BSD City menjadi lebih terintegrasi," tegasnya.
Sebelum merilis aplikasi OneSmile, Sinar Mas Land tahun ini juga telah mengembangkan sayap ke pelayanan prop tech. Layanan berbasis digital tersebut memudahkan calon pembeli dan investor untuk mendapatkan produk yang sesuai kebutuhan, salah satunya melalui ecatalog.sinarmasland.com.
Melalui situs tersebut, konsumen dapat melihat seluruh produk properti di Sinar Mas Land lengkap dengan ketersediaan unit, harga, fitur properti, serta tampilan 360 derajatnya.
Kecanggihan tersebut juga merupakan bagian dari upaya Sinar Mas Land dalam mentransformasi BSD City sebagai the first integrated smart digital city di Indonesia. Dari segi pengembangan, Sinar Mas Land juga terus membangun kawasan berbasis digital yaitu Digital Hub.
"Kawasan yang dicita-citakan menjadi Silicon Valley milik Indonesia ini dikembangkan di atas lahan seluas 26 hektare. Pengembangan ini ditujukan untuk komunitas, institusi pendidikan, perusahaan startup, hingga perusahaan multinasional yang berkaitan dengan bidang teknologi dan digital," jelasnya.